Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah beberapa kali melarang kepala badan intelijen dan keamanan Israel mengadakan pembicaraan dengan para pejabat AS sejak 7 Oktober, menurut berita dari media Axios pada Minggu (19/5),

Dengan mengutip dari tiga pejabat AS dan Israel, Axios melaporkan bahwa dari delegasi Kongres AS yang telah melakukan perjalanan ke negara Zionis tersebut selama eskalasi konflik Gaza, hanya satu yang pernah bertemu dengan kepala badan intelijen dan keamanan Israel, yang mengindikasikan adanya penurunan drastis dalam jumlah kontak.

Terakhir kali Netanyahu melarang pimpinan badan tersebut berbicara dengan pejabat AS adalah sekitar tiga pekan lalu, ketika Senator AS Marco Rubio berkunjung ke Israel, ungkap Axios.

"Ada beberapa kasus yang seperti itu," kata seorang pejabat AS yang dikutip oleh portal berita tersebut.

Pejabat tersebut berkeyakinan bahwa Netanyahu "berusaha mencegah pemerintah AS mendapatkan informasi yang bertentangan dengan kebijakannya."

Namun, upaya tersebut hanya berhasil sebagian, karena pejabat Israel dan AS memiliki banyak solusi untuk menjalin kontak, menurut laporan pejabat tersebut.

Sebelumnya pada 7 Oktober 2023, gerakan Palestina Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dan melanggar perbatasan, menyerang kawasan sipil dan pangkalan militer. Hampir 1.200 orang di Israel tewas dan sekitar 240 lainnya diculik dalam serangan itu.

Israel menanggapinya dengan melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.

Lebih dari 35.400 orang telah terbunuh sejauh ini akibat serangan Israel di Jalur Gaza, kata pihak berwenang setempat. Selain itu, lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.

Sumber: Sputnik

Pewarta: M Razi Rahman

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024