Mukomuko (Antara) - Harga tomat di pasar tradisional Kelurahan Koto Jaya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak sepekan terakhir berangsur turun dari Rp16.000 menjadi Rp12.000 per kilogram.

Pedagang di pasar tradisional Kelurahan Koto Jaya, Bambang, di Mukomuko, Minggu, mengatakan sejak minggu pertama November 2015 hingga akhir bulan tersebut, harga tomat di pasar tradisional Kelurahan Koto Jaya mengalami kenaikan mencapai 100 persen dari Rp8.000 menjadi Rp16.000 per kilogram.

Saat normal, harga tomat di pasar tradisional itu sebesar Rp8.000 per kilogram. Harganya naik karena dampak musim kemarau yang melanda Kabupaten Kerinci, Jambi, daerah asal komoditas itu.

Ia mengatakan harga tomat di pasar tradisional mengalami kenaikan secara bertahap mulai dari Rp8.000 menjadi Rp10.000, Rp12.000, dan mencapai harga tertinggi sebesar Rp16.000 per kilogram.

Saat harga tomat turun, katanya, pedagang mengambil tomat kepada penyalur dari Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, dengan harga Rp10.000 per kilogram. Pedagang mengambil keuntungan dari penjualan sebesar Rp2.000 per kilogram.

Sementara itu harga kentang bertahap naik dari sebelumnya sebesar Rp8.000, dan sekarang harganya menjadi Rp18.000 per kilogram.

Pedagang sayuran lainnya Sopia mengatakan, selain kentang, harga wortel juga naik dari Rp10.000 menjadi Rp14.000 per kilogram.

Sementara, warga Desa Ujung Padang, Warni mengaku tidak terpengaruh dengan perubahan harga tomat dan kentang di pasar tradisional itu karena dia memilih sayuran lain untuk dimasak.

"Kalau harga tomat naik saya cukup pakai campuran cabai merah dan bawang, tidak perlu pakai tomat," ujarnya.

Ia juga mengaku tidak begitu khawatir dengan kenaikan harga tomat. "Yang saya khatirkan adalah harga cabai naik," ujarnya. ***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015