Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengusulkan kegiatan operasi pasar di daerah itu guna menstabilkan harga sembilan jenis bahan pokok yang masih tetap bertahan tinggi di pasar tradisional di daerah itu.
"Kalau memang harga sembilan jenis bahan pokok (Sembako) tidak terkendali, solusi dari pemerintah menggelar operasi pasar. Karena anggaran untuk itu tidak tersedia di APBD, kami usulkan ke pemerintah provinsi," kata Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko Nurdiana, di Mukomuko, Senin.
Ia mengatakan hal itu menanggapi laporan dari warga setempat yang mengeluhkan masih bertahan tingginya harga sembako di daerah itu. Dan berharap pemerintah dapat menstabilkan harga sembako tersebut.
Ia mengatakan, instansi itu tidak punya kewenangan mengendalikan harga sembako apalagi sampai melarang pedagang menjual sembako dengan harga tinggi.
Ia menjelaskan, yang bisa ditertibkan itu harga-harga yang disubsidi oleh pemerintah tetapi di jual dengan harga diluar harga eceran tertinggi (HET).
Seperti BBM subsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), minyak tanah subsidi dan gas elpiji ukuran tiga kilogram yang bersubsidi.
Menurut dia, penyebab harga sembako masih tetap bertahan tinggi di daerah itu, salah satunya karena pembeli setuju dengan harga yang ditetapkan sepihak oleh penjual.
"Transaksi jual beli itu terjadi ketika pedagang dan pembeli sepakat dengan harga tersebut. Kalau pembeli keberatan pasti tidak akan terjadi jual beli," ujarnya.
Berdasarkan hasil surveinya ke sujumlah pasar tradisional di daerah itu, katanya, pedagang awalnya berspekulasi menetapkan harga. Karena pembeli setuju, akhirnya berlanjut.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Kalau memang harga sembilan jenis bahan pokok (Sembako) tidak terkendali, solusi dari pemerintah menggelar operasi pasar. Karena anggaran untuk itu tidak tersedia di APBD, kami usulkan ke pemerintah provinsi," kata Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko Nurdiana, di Mukomuko, Senin.
Ia mengatakan hal itu menanggapi laporan dari warga setempat yang mengeluhkan masih bertahan tingginya harga sembako di daerah itu. Dan berharap pemerintah dapat menstabilkan harga sembako tersebut.
Ia mengatakan, instansi itu tidak punya kewenangan mengendalikan harga sembako apalagi sampai melarang pedagang menjual sembako dengan harga tinggi.
Ia menjelaskan, yang bisa ditertibkan itu harga-harga yang disubsidi oleh pemerintah tetapi di jual dengan harga diluar harga eceran tertinggi (HET).
Seperti BBM subsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), minyak tanah subsidi dan gas elpiji ukuran tiga kilogram yang bersubsidi.
Menurut dia, penyebab harga sembako masih tetap bertahan tinggi di daerah itu, salah satunya karena pembeli setuju dengan harga yang ditetapkan sepihak oleh penjual.
"Transaksi jual beli itu terjadi ketika pedagang dan pembeli sepakat dengan harga tersebut. Kalau pembeli keberatan pasti tidak akan terjadi jual beli," ujarnya.
Berdasarkan hasil surveinya ke sujumlah pasar tradisional di daerah itu, katanya, pedagang awalnya berspekulasi menetapkan harga. Karena pembeli setuju, akhirnya berlanjut.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016