Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani melirik nama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim hingga Sekretaris Kabinet Pramono Anung untuk maju Pilkada DKI Jakarta 2024.

Hal itu disampaikan Puan setelah menyebutkan bahwa partai berlambang banteng moncong putih itu turut memasukkan nama-nama menteri Kabinet Indonesia Maju dalam bursa Pilkada Jakarta.

"Jadi nama-nama yang muncul, bahkan dari menteri-menteri juga kan muncul nama Mas Pram (Pramono Anung). Mungkin kalau tertarik, Pak Nadiem mungkin (dimasukkan)," kata Puan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat.

Baca juga: Jokowi bantah sodorkan nama Kaesang untuk Pilkada Jakarta

Baca juga: PDIP siapkan tiga menteri Jokowi untuk maju pilkada Jakarta

Saat ditanya mengenai peluang PDIP untuk mengusung mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa di Jakarta, Puan menyatakan bahwa PDIP masih belum memutuskan Andika Perkasa untuk maju pada Pilkada Jakarta 2024.

"Ya, ini masih kita lihat dulu bagaimana, dan di mana. Karena tadi saya sampaikan pilkada ini di setiap wilayah akan berbeda dengan sosok-sosok yang akan ada perbedaannya," ujarnya.

Menurut dia, PDIP masih akan menjaring nama-nama lain yang potensial dimajukan di Pilkada 2024. Dia tidak menutup kemungkinan akan adanya nama-nama baru yang bermunculan.

Sebelumnya, Kamis (16/5), Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga menyebutkan bahwa nama Djarot Syaiful Hidayat dan Basuki Tjhaja Purnama atau Ahok masuk dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.

Baca juga: PKB bantah disodori nama Kaesang Pangarep untuk Pilkada Jakarta

Baca juga: PSI bantah Jokowi ikut campur mendorong Kaesang di pilkada Jakarta

"Kan sudah disampaikan Pak Sekjen ada delapan nama. Apakah Mas Djarot termasuk di delapan nama itu, kira-kira begitu kan, nah termasuk ini saya jawab saja. Tapi ini perbincangan kami, sekali lagi ini masih perbincangan kami. Ada Mas Djarot dan ada Pak Ahok," ujar Eriko di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis.

Selain nama Djarot dan Ahok, dia juga mengungkapkan ada nama mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Menteri Sosial Tri Rismaharini dan mantan Panglima TNI Jendral (Purn) TNI Andika Perkasa.

"Ada Mas Hendi, ada Bu Risma, ada Mas Andika. Eh, jangan-jangan Mas Seno mungkin, anak muda. Jangan bilang tidak mungkin dan dua lagi saya tidak mau sebut namanya. Bisa saja kejutan-kejutan," katanya.

Eriko menjelaskan Pilkada DKI Jakarta menarik lantaran Jakarta nantinya akan menjadi daerah khusus. Kendati demikian, semua nama itu nantinya akan diputuskan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Anies ingin jadikan Jakarta sebagai kota yang membahagiakan warga lagi

Baca juga: Anies Baswedan buka sinyal bertemu dengan Prabowo

"Nah jadi menarik DKI ini menarik, kenapa? Karena sudah menjadi DKJ bukan Ibu Kota lagi, tentu bukan ibu kota, banyak keistimewaan yang tentu tidak sama lagi, tentu pemimpin DKJ nanti harus bisa menarik banyak hal karena bukan jadi Ibu Kota, apakah menjadi daerah MICE yang menarik, apakah menjadi daerah wisata yang menarik, bagaimana dengan polusinya, bagaimana dengan pembangunannya, bagaimana kalau ada bencana," ucap Eriko

"Nah bagaimana pula dengan banjir. Nah ini banyak hal, inilah termasuk Mas Djarot nanti di dalam rakernas ini akan di tampung masukkan-masukkan itu seperti apa. Tapi memang saya harus jujur nanti kan rapat DPP yang di putuskan Ibu Ketua Umum," sambung dia.

Dia mengatakan PDI Perjuangan masih akan melakukan survei serta menampung masukan dari tingkat bawah. Eriko menuturkan masih ada dua nama yang menjadi kejutan.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024