Bengkulu (Antara) - Permintaan terhadap burung pipit di pasar burung Kota Bengkulu meningkat hingga 60 persen jelang Hari Raya Imlek 2016.

Penjual burung pipit di Pasar Minggu, Armen mengatakan burung pipit memiliki fungsi penting sebab saat Imlek, masyarakat Tionghoa memiliki tradisi melepas burung sebagai simbol permohonan ampunan kapada Tuhan.

"Burung-burung ini akan dilepas bertepatan dengan perayaan Imlek sebagai simbol memohon ampun kepada Tuhan," ucap Armen di Bengkulu, Rabu.

Menurut dia, peningkatan permintaan burung pipit tersebut rutin terjadi setiap memasuki hari besar untuk merayakan tahun baru berdasarkan penanggalan Tionghoa itu.

Peningkatan permintaan membuat para penjual menambah persediaan burung yang akan dijual.

Burung pipit yang dijual di pasar itu sebagian besar dibeli dari petani padi sawah di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan.

Seekor burung dijual Rp3.000 dan setiap pembeli minimal memborong 100 ekor untuk dilepas pada perayaan Imlek.

Burung pipit merupakan burung perukuran kecil yang biasanya ditemukan di areal persawahan, dan oleh petani tergolong hama padi.

"Sebagian besar burung yang ada di sini sudah ada pemiliknya. Mereka akan mengambil pada `H-1` Hari Imlek," ujarnya.

Penjual lainnya, Yono mengatakan selain burung pipit, jenis burung lainnya yang umum dilepas saat Imlek antara lain burung peleci, burung perenjak dan berbagai jenis burung kecil lainnya.

Perayaan Imlek 2016 jatuh pada 8 Februari. Sesuai penanggalan Tionghoa, Imlek tahun ini akan memasuki tahun 2567.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016