Bengkulu (Antara) - Pemerintah Kota Bengkulu menargetkan produksi beras daerah sepanjang 2016 mencapai 12,27 ton dalam rangka memenuhi swasembada beras.

"Luas lahan bisa dimaksimalkan mencapai target tersebut, yakni seluas 1.682 hektare," kata Wakil Wali Kota Bengkulu Patriana Sosialinda di Bengkulu, Rabu.

Dengan demikian, lanjut dia, target setiap hektare menghasilkan gabah kering giling (GKG) 49,27 kuintal.

Pemerintah Kota Bengkulu meyakini mencapai target tersebut sebab para petani telah mengikuti sejumlah program unggulan dan teknologi pertanian.

"Melalui Dinas Pertanian, mencoba meningkatkan produktivitas benih, penggunaan bibit unggul, optimalisasi lahan, dan teknologi pertanian lainnya," kata Patriana.

Dengan terpenuhinya kebutuhan beras daerah, kata dia, Kota Bengkulu turut menyukseskan program pemerintah pusat terkait swasembada pangan.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu Aden Gultom mengatakan bahwa kabupaten dan kota di Bengkulu hendaknya memaksimalkan produksi padi. Bengkulu memiliki area lahan sawah yang masih bisa dimaksimalkan.

"Bengkulu masih mendatangkan beras dari luar daerah hendaknya dapat mencontoh Sumatera Barat, produksi mereka berlebih, mereka menjual bukan membeli," ucapnya.

Ia mengungkapkan bahwa beras merupakan salah satu faktor pemicu inflasi pada perekonomian Bengkulu. Oleh karena itu, kebutuhan beras di daerah itu lebih tinggi daripada produksi. Akibatnya, mendorong harga komoditas tersebut lebih tinggi.

"Ada sebagian daerah yang memang tidak cocok dengan pertanian seperti padi," ujarnya.

Namun, kata Aden, daerah tersebut melakukan metode pertanian subsidi silang, yakni dengan menanam jagung, kemudian menjual hasil swasembada jagung guna memenuhi kebutuhan gabah.***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016