Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi (Awiek) menilai sosok Wakil Presiden Ke-9 Republik Indonesia Hamzah Haz sebagai politisi yang teduh.

"Dia politisi yang sejuk, politisi yang teduh, tidak berkonflik dan kami sangat kehilangan," kata Awiek saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu.

Menurutnya, Hamzah juga merupakan politisi senior yang menjadi teladan lantaran mampu mengukir sejarah menjadi wakil presiden dari partai berlambang ka'bah.

Awiek pun mengaku sangat berduka atas kepergian Hamzah. Ia berharap perjuangan Hamzah dapat menjadi sumbangsih bagi kemajuan Indonesia.

"Mudah-mudahan amal ibadahnya diterima dan perjuangan Pak Hamzah menjadi sumbangsih terhadap kemajuan bangsa ini," ujarnya.

Hamzah Haz meninggal dunia, Rabu pagi, pukul 09.30 WIB di Klinik Tegalan, Jakarta.

Hamzah saat ini sedang proses dimandikan untuk dishalatkan di masjid miliknya yang berlokasi di Jalan Nenas, Bogor, Jawa Barat.

Sebagai informasi, Hamzah Haz lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, pada 15 Februari 1940.

Dia mengawali karier sebagai guru pada tahun 1960. Kemudian, menjadi wartawan surat kabar Bebas di Pontianak hingga menjadi Pimpinan Umum Harian Berita Pawau di Kalimantan Barat.

Selain itu, Hamzah pernah menjabat sebagai Menteri Investasi pada era Presiden BJ Habibie. Dia juga pernah menjadi Wakil Ketua DPR RI serta Menko Kesra era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Selanjutnya, Hamzah menjabat sebagai Wapres mendampingi Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri pada 2001 hingga 2004.

Lalu, Hamzah juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum PPP periode 1998 hingga 2007.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024