Manajemen RSUD Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah menyiapkan anggaran pendukung untuk penempatan alat kesehatan bantuan hibah dari Kementerian Kesehatan yang diterima daerah itu.

Pelaksana tugas Direktur RSUD Rejang Lebong Dhendi Novianto Saputra di Rejang Lebong, Kamis, mengatakan RSUD Rejang Lebong pada Tahun 2024 ini mendapatkan bantuan hibah dari Bank Dunia melalui Kemenkes berupa alat kesehatan dengan nilai mencapai Rp48 miliar.

"Hari ini tadi kita sudah melakukan rapat dengan Dewan Pengawas RSUD Rejang Lebong yang salah satu isinya ialah penyiapan anggaran pergeseran anggaran dana BLUD terkait ruang CT Scan dan CT toksin, dengan besaran Rp1 miliar," kata dia.

Dia menjelaskan penyiapan anggaran ini karena dana alokasi khusus (DAK) yang diterima RSUD Rejang Lebong Tahun 2024 sebesar Rp12 miliar tidak mengakomodir penyiapan ruangan alat bantuan itu, tetapi untuk pembangunan ruangan untuk neonatal intensive care unit (NICU) dan pediatric intensive care unit (PICU) untuk anak.

Dengan adanya anggaran dari BLUD ini diharapkan bantuan peralatan dari Bank Dunia melalui Kemenkes tersebut, kata dia, bisa ditempat ditempat khusus dalam mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit itu.

Sementara itu, Dewan Pengawas RSUD Rejang Lebong yang juga Sekda Kabupaten Rejang Lebong Yusran Fauzi menyebutkan, selain membahas masalah pergeseran anggaran BLUD untuk penyiapan ruangan peralatan bantuan Kemenkes, juga membahas masalah pengelolaan parkir oleh pihak ketiga.

"Pengelolaan parkir ini masih dalam penyiapan regulasinya, karena tupoksi parkir ini ada di dinas perhubungan sehingga nanti melalui sekretariat daerah akan kita susun regulasinya terlebih dahulu," ujarnya.

Untuk pengelolaan parkir di RSUD Rejang Lebong yang posisinya berada di Jalan Jalur Dua, Kelurahan Durian Depun, Kecamatan Merigi, Kabupaten Kepahiang ini, tambah dia, sudah ada beberapa pihak yang tertarik mengelolanya.

Sebelumnya, manajemen RSUD Kabupaten Rejang Lebong menyatakan pada Tahun 2024 ini akan menerima hibah alat kesehatan dari Bank Dunia melalui Kemenkes senilai Rp48 miliar.

Bantuan alat kesehatan ini berupa peralatan CT scan atau computerized tomography scan (CT scan), kemudian pembangunan ruangan-ruangan untuk neonatal tntensive care unit (NICU) dan pediatric intensive care unit (PICU) untuk anak, serta yang lainnya dengan pembiayaan DAK senilai Rp12 miliar.*

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024