Forum Alumni HMIwati (Forhati) Bengkulu mengajak kaum perempuan di Kabupaten Rejang Lebong menjadi pemilih cerdas pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.
"Perempuan harus menjadi pemilih cerdas agar tidak mudah diiming-imingi atau dirayu dan dipaksa untuk memilih calon yang tidak sesuai dengan hati mereka," kata Koordinator Presidium Majelis Wilayah Forhati Bengkulu Rita Eka Zahara pada acara kolaborasi narasi publik yang dilaksanakan KPU Rejang Lebong bersama LBH Narendradhipa di Gedung PC NU Rejang Lebong, Sabtu.
Dia menjelaskan, dengan menjadi pemilih yang cerdas maka suara perempuan yang jumlahnya cukup banyak tidak bisa dibeli. Suara perempuan sangat rawan untuk dibeli, terutama kaum ibu-ibu yang sangat rentan terhadap godaan politik uang hingga bentuk lain seperti paket sembako.
Menurut dia, pada pelaksanaan pilkada yang akan digelar 27 November 2024 mendatang kaum perempuan dapat bertindak independen dalam menentukan pilihannya.
Selain itu kaum perempuan nantinya tidak hanya menjadi pemanis, tetapi juga bisa mengambil bagian dengan menunjukkan kemampuan dan kapasitasnya. Hal ini sangat penting agar perempuan tak dipandang sebelah mata.
Koordinator Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Rejang Lebong Eiis Purwanti dalam kesempatan itu menyatakan kegiatan yang mereka laksanakan tersebut sebagai salah satu upaya mereka untuk meningkatkan partisipasi pemilih perempuan di Kabupaten Rejang Lebong.
"Kegiatan ini sangat bagus, karena sebagai salah satu upaya kita untuk mendorong kaum perempuan untuk ikut andil dalam pelaksanaan pilkada nanti," ungkapnya.
Ditegaskan Eiis, KPU Kabupaten Rejang Lebong akan terbuka bila ada organisasi perempuan lain di wilayah itu yang ingin melaksanakan kegiatan serupa demi suksesnya pelaksanaan Pilkada 2024 di Kabupaten Rejang Lebong.
Kegiatan itu diikuti 75 kaum perempuan dari berbagai kalangan seperti organisasi kepemudaan, mahasiswa hingga perwakilan dari partai politik yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"Perempuan harus menjadi pemilih cerdas agar tidak mudah diiming-imingi atau dirayu dan dipaksa untuk memilih calon yang tidak sesuai dengan hati mereka," kata Koordinator Presidium Majelis Wilayah Forhati Bengkulu Rita Eka Zahara pada acara kolaborasi narasi publik yang dilaksanakan KPU Rejang Lebong bersama LBH Narendradhipa di Gedung PC NU Rejang Lebong, Sabtu.
Dia menjelaskan, dengan menjadi pemilih yang cerdas maka suara perempuan yang jumlahnya cukup banyak tidak bisa dibeli. Suara perempuan sangat rawan untuk dibeli, terutama kaum ibu-ibu yang sangat rentan terhadap godaan politik uang hingga bentuk lain seperti paket sembako.
Menurut dia, pada pelaksanaan pilkada yang akan digelar 27 November 2024 mendatang kaum perempuan dapat bertindak independen dalam menentukan pilihannya.
Selain itu kaum perempuan nantinya tidak hanya menjadi pemanis, tetapi juga bisa mengambil bagian dengan menunjukkan kemampuan dan kapasitasnya. Hal ini sangat penting agar perempuan tak dipandang sebelah mata.
Koordinator Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Rejang Lebong Eiis Purwanti dalam kesempatan itu menyatakan kegiatan yang mereka laksanakan tersebut sebagai salah satu upaya mereka untuk meningkatkan partisipasi pemilih perempuan di Kabupaten Rejang Lebong.
"Kegiatan ini sangat bagus, karena sebagai salah satu upaya kita untuk mendorong kaum perempuan untuk ikut andil dalam pelaksanaan pilkada nanti," ungkapnya.
Ditegaskan Eiis, KPU Kabupaten Rejang Lebong akan terbuka bila ada organisasi perempuan lain di wilayah itu yang ingin melaksanakan kegiatan serupa demi suksesnya pelaksanaan Pilkada 2024 di Kabupaten Rejang Lebong.
Kegiatan itu diikuti 75 kaum perempuan dari berbagai kalangan seperti organisasi kepemudaan, mahasiswa hingga perwakilan dari partai politik yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024