Bengkulu (antarabengkulu.com) - Relawan Tangguh Bencana di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu menyatakan siap mengelola dan memanfaatkan gedung perlindungan dari tsunami ("shelter") yang saat ini belum dikelola maksimal.

"Kita siap bantu kelola jika pihak berwenang memberikan izin, daripada kurang terawat seperti sekarang," kata Koordinator Relawan Tangguh Bencana Desa Rawa Indah Andy Wijaya, di Bengkulu, Sabtu.

Dia mengaku telah meminta ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat tempat perlindungan warga dari bahaya tsunami itu bisa dikelola dengan optimal.

Di dalam gedung tersebut terdapat sejumlah alat penyelamatan korban bencana seperti perahu karet, jaket pelampung, tenda, dan beberapa perlengkapan lainnya yang nilainya miliaran rupiah.

Andi Wijaya mengaku beberapa tim relawan tangguh bencana siap membantu instnasi terkait untuk memaksimalkan fungsi "shelter" tersebut agar sewaktu-waktu digunakan terutama saat terjadi bencana.

Gedung perlindungan warga dari bencana tsunami telah selesai dibangun pada pertengahan 2015, namun belum ada serah terima dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ke Pemerintah Kabupaten Seluma.

Saat ini, gedung yang mampu menampung lebih 3.000 orang itu hanya digunakan sebagai tempat bermain para anak-anak dan remaja desa setempat.

Padahal, gedung itu dapat digunakan untuk kegiatan lain termasuk kegiatan belajar dan mengajar para siswa. Bahkan, sebagian warga desa mengusulkan gedung berlantai empat dijadikan sebagai pasar tanpa meninggalkan fungsi utamanya.

Dia khawatir apabila gedung tersebut tidak dikelola maka akan rusak baik yang disebabkan oleh alam maupun tangan-tangan jahil sebagian warga.

Pewarta: Riski Maruto

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016