Bengkulu (Antara) - Wisatawan asal Prancis, Marlene d`aleandro mengagumi keunikan bunga Rafflesia gadutensis yang mekar di kawasan wisata air terjun Kepala Siring Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu.
"Sangat cantik dan unik, super keren," kata perempuan yang berkunjung ke objek wisata yang ada dalam Hutan Lindung Boven Lais itu, Senin.
Marlene yang datang bersama seorang rekannya warga Indonesia mengatakan baru kali pertama melihat langsung bunga rafflesia di habitatnya.
Meski tidak bisa menikmati rafflesia jenis arnoldii yang ukurannya lebih besar dari gadutensis, Marlene mengaku puas karena jenis gadutensis berdiameter 60 centimeter itu juga sudah tergolong bunga raksasa.
Pengalaman menikmati keindahan dan keunikan Rafflesia gadutensis di habitat aslinya menurut Marlene menjadi keistimewaan tersendiri.
Selain menikmati keunikan bunga langka itu, Marlene juga mengunjungi wisata alam yang tengah "naik daun" di wilayah Bengkulu Utara yakni lorong batu.
Lorong batu adalah sungai bernama Kali Kemumu yang memiliki dinding batu setinggi dua hingga empat meter di sisi kanan dan kirinya.
Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu Utara, Septian Andriki mengatakan kunjungan wisatawan asing ke habitat rafflesia membuat mereka semakin bersemangat menjaga dan mengawasi habitat bunga tersebut.
"Dua pekan sebelumnya juga kami menerima sepasang tamu wisatawan asal Jepang yang ingin menikmati keunikan rafflesia," katanya.
Ia mengatakan HL Boven Lais merupakan habitat bunga rafflesia khususnya jenis gadutensis yang memiliki diameter lebih kecil dari jenis Rafflesia arnoldii.
Keberadaan flora langka itu menurut Septian telah menambah daya tarik kawasan itu sebagai objek wisata yang selama ini hanya mengandalkan air terjun Kepala Siring.
Kawasan wisata Kepala Siring yang berada dalam HL Boven Lais dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan empat dari Kota Bengkulu selama kurang lebih dua jam perjalanan.
Tiba di Kelurahan Kemumu, pengunjung hanya perlu memasuki areal wisata itu sejauh 20 meter dari gerbang masuk untuk dapat menikmati habitat Rafflesia gadutensis.
Septian menambahkan, selain jenis arnoldii dan gadutensis, hutan Bengkulu juga masih menyimpan dua jenis rafflesia lainnya yang sudah teridentifikasi secara ilmiah yakni jenis Rafflesia hasselti dan Rafflesia bengkuluensis.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Sangat cantik dan unik, super keren," kata perempuan yang berkunjung ke objek wisata yang ada dalam Hutan Lindung Boven Lais itu, Senin.
Marlene yang datang bersama seorang rekannya warga Indonesia mengatakan baru kali pertama melihat langsung bunga rafflesia di habitatnya.
Meski tidak bisa menikmati rafflesia jenis arnoldii yang ukurannya lebih besar dari gadutensis, Marlene mengaku puas karena jenis gadutensis berdiameter 60 centimeter itu juga sudah tergolong bunga raksasa.
Pengalaman menikmati keindahan dan keunikan Rafflesia gadutensis di habitat aslinya menurut Marlene menjadi keistimewaan tersendiri.
Selain menikmati keunikan bunga langka itu, Marlene juga mengunjungi wisata alam yang tengah "naik daun" di wilayah Bengkulu Utara yakni lorong batu.
Lorong batu adalah sungai bernama Kali Kemumu yang memiliki dinding batu setinggi dua hingga empat meter di sisi kanan dan kirinya.
Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu Utara, Septian Andriki mengatakan kunjungan wisatawan asing ke habitat rafflesia membuat mereka semakin bersemangat menjaga dan mengawasi habitat bunga tersebut.
"Dua pekan sebelumnya juga kami menerima sepasang tamu wisatawan asal Jepang yang ingin menikmati keunikan rafflesia," katanya.
Ia mengatakan HL Boven Lais merupakan habitat bunga rafflesia khususnya jenis gadutensis yang memiliki diameter lebih kecil dari jenis Rafflesia arnoldii.
Keberadaan flora langka itu menurut Septian telah menambah daya tarik kawasan itu sebagai objek wisata yang selama ini hanya mengandalkan air terjun Kepala Siring.
Kawasan wisata Kepala Siring yang berada dalam HL Boven Lais dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan empat dari Kota Bengkulu selama kurang lebih dua jam perjalanan.
Tiba di Kelurahan Kemumu, pengunjung hanya perlu memasuki areal wisata itu sejauh 20 meter dari gerbang masuk untuk dapat menikmati habitat Rafflesia gadutensis.
Septian menambahkan, selain jenis arnoldii dan gadutensis, hutan Bengkulu juga masih menyimpan dua jenis rafflesia lainnya yang sudah teridentifikasi secara ilmiah yakni jenis Rafflesia hasselti dan Rafflesia bengkuluensis.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016