Otoritas China telah memperkatat kontrol perbatasannya untuk mencegah virus mpox memasuki negara tersebut, sebagaimana dilaporkan media pemerintah CGTN pada Sabtu.
Administrasi Umum Bea Cukai negara tersebut mengumumkan langkah-langkah pengawasan yang lebih ketat terhadap orang dan barang yang datang dari daerah yang terkena dampak mpox.
Semua wisatawan yang mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, atau ruam diharuskan melaporkan kondisinya saat masuk. Langkah-langkah tersebut akan diberlakukan selama enam bulan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC) pada Selasa mendeklarasikan wabah mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat untuk keamanan kontinental.
Keesokan harinya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan situasi mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.
Sejak awal 2024, lebih dari 12 negara Afrika telah melaporkan mpox dengan Republik Demokratik Kongo menyumbang lebih dari 90 persen kasus yang dilaporkan.
Seseorang yang terinfeksi mpox mengalami gejala dalam dua hingga 19 hari setelah terpapar, menurut para profesional kesehatan. Menurut WHO, mpox menyebabkan ruam dan gejala seperti flu.
Mpox yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet merupakan penyakit virus yang dapat menyebar melalui kontak dekat serta melalui bahan yang terkontaminasi seperti seprai, pakaian, dan jarum suntik, menurut WHO.
Sumber : Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024