Rejanglebong (Antara) - Pemerintah Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, meminta petani sayuran setempat mengatur pola tanam guna mengatasi turunnya harga jual di pasaran.

Pelaksana tugas (Plt) Sekda Kabupaten Rejanglebong Zulkarnain, Rabu, mengatakan turunnya harga jual berbagai jenis sayuran di daerah itu sejak sebulan belakangan akibat tpanen serentak akibat tidak ada pengaturan pola tanam.

"Akibat panen serentak ini harga sayuran di Rejanglebong turun drastis, hal ini sudah menjadi hukum pasar jika barangnya banyak maka harganya akan murah dan sebaliknya jika barangnya sedikit harganya akan mahal," kata Zulkarnain yang juga mantan kepala badan penyuluh pertanian, perikanan, perkebunan dan kehutanan (BP4) setempat.

Pengaturan pola tanam ini kata dia, selain untuk menyetabilkan harga jual juga menghindari adanya penyebaran penyakit, dengan jalan melakukan tumpang sari dari tanaman pokok seperti tanam cabai merah keriting dengan tanaman kol, atau sawi atau dengan tanaman sayuran lainnya.

Pola tanam tumpang sari ini bertujuan mencegah penyebaran penyakit juga menghindari kerugian akibat anjloknya harga sayuran tertentu yang tertutupi oleh jenis sayuran lainnya seperti kerugian tanaman kol bulat ditutupi oleh tanaman cabai merah yang harganya sedang mahal atau tanaman lainnya.

Sementara itu menurut keterangan Haryono (42) salah seorang petani sayuran di Kecamatan Curup Tengah mengatakan, harga jual aneka sayuran di sejumlah kecamatan di Rejanglebong saat ini mengalami penurunan harga seperti kol bulat turun dikisaran Rp1.000 dari Rp2.500 per kg sebelumnya.

Selanjutnya harga jual terong ungu dari Rp2.000 per kg turun di bawah Rp1.000 per kg, wortel antara Rp500-700 per kg. Kemudian timun dari Rp1.700 menjadi Rp500 per kg, begitu juga untuk harga jual sawi pahit dan sawi manis yang masih bertahan dikisaran Rp1.000 per kg.

"Harga sayuran ini yang masih memiliki harga jual antara daun bawang yang saat ini ditingkatan petani masih bertahan Rp20.000 per kg, kemudian tomat Rp2.500 per kg, buncis Rp2.000 hingga Rp3.000 per kg, sedangkan untuk cabai merah keriting dari Rp35.000 turun menjadi Rp30.000 per kg," ujarnya.***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016