Aden, Yaman (Antara/Reuters) - Tiga bom bunuh diri yang menghantam pos pemeriksaan di Kota Aden, Yaman selatan, Jumat (Sabtu WIB), menewaskan sedikitnya 20 orang, demikian pernyataan warga dan sejumlah saksi mata.
Kelompok garis keras ISIS menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Pada satu dari beberapa ledakan, satu unit kendaraan meledak saat tiba di pos pemeriksaan militer di wilayah Buraiqa di kawasan barat laut Aden menewaskan sejumlah tentara dan warga sipil, demikian menurut para saksi mata dan sumber dari pihak keamanan.
Dua bom lain menghantam pos pemeriksaan di jalan menuju pangkalan yang digunakan pasukan koalisi militer pimpinan Arab Saudi dalam pertempuran di Yaman.
Amaq, kantor berita yang berafiliasi dengan ISIS melaporkan bahwa kelompok garis keras tersebut menyatakan bertanggung jawab atas ketiga serangan tersebut yang menyebabkan sedikitnya 27 orang tewas.
Pasukan koalisi militer pimpinan Arab Saudi terlibat peperangan di Yaman satu tahun yang lalu untuk mencoba mencegah para pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran dan pasukan yang setia terhadap mantan Presiden Ali Abdullah Saleh mengambil alih kekuasaan di negara tersebut.
Kelompok bersenjata lainnya seperti ISIS dan sayap lokal Al Qaeda justru turut meningkatkan pemberontakan di Yaman.
Para pejuang yang masih setia terhadap Presiden Yaman Abdurrabbu Mansour Hadi dan pasukan pimpinan Arab Saudi mengambil alih kembali wilayah Aden dari pasukan Houthi pada bulan Juli 2015.
Namun frekuensi kekerasan terus berlanjut hingga tahun ini, termasuk bom bunuh diri di kota berpenduduk sekitar satu juta jiwa itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Kelompok garis keras ISIS menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Pada satu dari beberapa ledakan, satu unit kendaraan meledak saat tiba di pos pemeriksaan militer di wilayah Buraiqa di kawasan barat laut Aden menewaskan sejumlah tentara dan warga sipil, demikian menurut para saksi mata dan sumber dari pihak keamanan.
Dua bom lain menghantam pos pemeriksaan di jalan menuju pangkalan yang digunakan pasukan koalisi militer pimpinan Arab Saudi dalam pertempuran di Yaman.
Amaq, kantor berita yang berafiliasi dengan ISIS melaporkan bahwa kelompok garis keras tersebut menyatakan bertanggung jawab atas ketiga serangan tersebut yang menyebabkan sedikitnya 27 orang tewas.
Pasukan koalisi militer pimpinan Arab Saudi terlibat peperangan di Yaman satu tahun yang lalu untuk mencoba mencegah para pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran dan pasukan yang setia terhadap mantan Presiden Ali Abdullah Saleh mengambil alih kekuasaan di negara tersebut.
Kelompok bersenjata lainnya seperti ISIS dan sayap lokal Al Qaeda justru turut meningkatkan pemberontakan di Yaman.
Para pejuang yang masih setia terhadap Presiden Yaman Abdurrabbu Mansour Hadi dan pasukan pimpinan Arab Saudi mengambil alih kembali wilayah Aden dari pasukan Houthi pada bulan Juli 2015.
Namun frekuensi kekerasan terus berlanjut hingga tahun ini, termasuk bom bunuh diri di kota berpenduduk sekitar satu juta jiwa itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016