Bengkulu (Antara) - Warga Desa Lawang Agung Kabupaten Seluma, Bengkulu, mengembangkan budidaya buah pepaya california, yakni varietas unggul penemuan pakar hortikultura dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

Kepala Desa Lawang Agung, Kecamatan Air Priukan Seluma, Kirman Efendi saat dihubungi dari Bengkulu mengatakan awalnya tanaman buah itu hanya menjadi tanaman pekarangan namun saat ini dikembangkan lebih serius di areal yang luas.

"Awalnya jadi tanaman sela di pekarangan rumah warga di desa kami, tapi berkembang menjadi salah satu komoditas unggulan," kata Kirman, Senin.

Menurut dia, budidaya buah pepaya di desa itu dimulai pada 2014 dengan membagi 2.500 batang bibit pepaya kepada masyarakat desa.

Penanaman buah tersebut cukup berhasil di mana warga sudah dapat memanen buah pepaya dalam tempo tujuh bulan.

"Permintaan dari masyarakat cukup tinggi untuk bibit tanaman ini, jadi kami tambah lagi persediaan bibit dengan cara menyemai sendiri," katanya.

Bibit yang disemai dan dibagikan kepada 315 kepala keluarga warga di desa itu didatangkan langsung dari IPB.

Kirman mengatakan tanaman mereka sempat diserang kutu putih namun dapat diatasi dengan pembinaan dari Badan Ketahanan Pangan serta para pakar dari IPB.

"Kami menyemprot obat dengan bimbingan dari pakar sehingga penanganan penyakit tidak berpengaruh terhadap kualitas buah," katanya.

Tahun ini, kata Kirman, melalui dana desa, pihaknya kembali menyediakan bibit pepaya gratis sebanyak 3.000 batang kepada masyarakat di desa itu.

Pengembangan tanaman buah itu, menurut dia, dapat menambah pendapatan bagi masyarakat sebab dalam sepekan dapat memanen dua buah pepaya yang dijual Rp20 ribu.

"Selain menjual hasil tanaman, minimal warga bisa memenuhi kebutuhan vitamin buah bagi keluarga mereka tanpa harus membeli buah impor," katanya.

Buah pepaya california, menurut Kirman, mulai berbuah pada umur lima bulan dan panen buah perdana pada umur tujuh bulan dan tanaman tersebut dapat bertahan hingga usia tiga tahun. ***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016