Petenis putri Indonesia Aldila Sutjiadi mengungkapkan bahwa selalu berpikir positif menjadi kunci yang membuatnya bangkit dari ketertinggalan untuk melaju ke babak 16 besar Wuhan Open.
Bertanding pada babak pertama turnamen lapangan keras WTA 1000 itu, Selasa, Aldila yang berpasangan dengan petenis Kanada Leylah Fernandez, melibas Beatriz Haddad Maia/Laura Siegemund dengan 2-6, 7-5, 10-6.
Aldila/Leylah bangkit dari ketinggalan 2-6, 1-4 untuk menekuk lawan yang selalu mengalahkan Aldila, yaitu Haddad Maia.
Pasangan yang baru terbentuk pada China Open 2024 dua pekan lalu itu mengejar 3-4 dan menyamakan kedudukan 5-5, hingga mendapatkan break, lalu mengeksekusi deuce dengan baik untuk mengambil set kedua 7-5.
"Yang pastin kita bisa stay positif terus walaupun sudah ketinggalan dan memang lawan bermain sangat baik di set pertama," kata Aldila kepada ANTARA melalui pesan instan di Jakarta, Selasa.
"Banyak deuce point yang kita enggak bisa ambil dan akhirnya di set kedua kita berhasil membalikkan momentum, dan kita bermain lebih agresif dan akhirnya bisa membuat lawan melakukan lebih banyak kesalahan."
Pada set ketiga, lawan sempat mengambil istirahat toilet, namun Aldila/Leylah tetap fokus menghadapi super tie-break yang berlangsung sangat cepat.
Aldila/Leylah mengambil poin-poin awal untuk unggul pada wal super tie-break.
"Puji Tuhan kita bisa bermain dengan baik lagi di set ketiga dan bisa memenangkan babak pertama ini dengan baik," kata Aldila.
Pada babak kedua, Aldila/Leylah menunggu pemenang pertandingan antara unggulan kelima Elise Mertens/Zhang Shuai dan Ashlyn Krueger/Harriet Dart.
"Untuk babak selanjutnya kita masih belum tahu untuk lawan siapa karena lawannya nanti main sore atau malam hari ini, jadi yang pasti kita akan melihat permainan mereka, dan dari situ kita akan mengatur strategi," ujar Aldila.
Aldila masih memiliki sejumlah agenda hingga akhir musim 2024. Setelah Wuhan, petenis berusia 29 tahun itu dijadwalkan melanjutkan kompetisi di beberapa turnamen penting di Asia, termasuk Ningbo dan Hong Kong.
Rangkaian turnamen itu sangat krusial dalam mendongkrak peringkat Aldila yang saat ini berada pada posisi 45 dunia per 1 Oktober, setelah mencatat rekor tertinggi posisi 26 dunia pada 23 Oktober 2023.
Turnamen-turnamen itu juga menjadi bagian dari persiapan Aldila untuk menghadapi musim kompetisi 2025 dan meningkatkan performa dalam ajang internasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Bertanding pada babak pertama turnamen lapangan keras WTA 1000 itu, Selasa, Aldila yang berpasangan dengan petenis Kanada Leylah Fernandez, melibas Beatriz Haddad Maia/Laura Siegemund dengan 2-6, 7-5, 10-6.
Aldila/Leylah bangkit dari ketinggalan 2-6, 1-4 untuk menekuk lawan yang selalu mengalahkan Aldila, yaitu Haddad Maia.
Pasangan yang baru terbentuk pada China Open 2024 dua pekan lalu itu mengejar 3-4 dan menyamakan kedudukan 5-5, hingga mendapatkan break, lalu mengeksekusi deuce dengan baik untuk mengambil set kedua 7-5.
"Yang pastin kita bisa stay positif terus walaupun sudah ketinggalan dan memang lawan bermain sangat baik di set pertama," kata Aldila kepada ANTARA melalui pesan instan di Jakarta, Selasa.
"Banyak deuce point yang kita enggak bisa ambil dan akhirnya di set kedua kita berhasil membalikkan momentum, dan kita bermain lebih agresif dan akhirnya bisa membuat lawan melakukan lebih banyak kesalahan."
Pada set ketiga, lawan sempat mengambil istirahat toilet, namun Aldila/Leylah tetap fokus menghadapi super tie-break yang berlangsung sangat cepat.
Aldila/Leylah mengambil poin-poin awal untuk unggul pada wal super tie-break.
"Puji Tuhan kita bisa bermain dengan baik lagi di set ketiga dan bisa memenangkan babak pertama ini dengan baik," kata Aldila.
Pada babak kedua, Aldila/Leylah menunggu pemenang pertandingan antara unggulan kelima Elise Mertens/Zhang Shuai dan Ashlyn Krueger/Harriet Dart.
"Untuk babak selanjutnya kita masih belum tahu untuk lawan siapa karena lawannya nanti main sore atau malam hari ini, jadi yang pasti kita akan melihat permainan mereka, dan dari situ kita akan mengatur strategi," ujar Aldila.
Aldila masih memiliki sejumlah agenda hingga akhir musim 2024. Setelah Wuhan, petenis berusia 29 tahun itu dijadwalkan melanjutkan kompetisi di beberapa turnamen penting di Asia, termasuk Ningbo dan Hong Kong.
Rangkaian turnamen itu sangat krusial dalam mendongkrak peringkat Aldila yang saat ini berada pada posisi 45 dunia per 1 Oktober, setelah mencatat rekor tertinggi posisi 26 dunia pada 23 Oktober 2023.
Turnamen-turnamen itu juga menjadi bagian dari persiapan Aldila untuk menghadapi musim kompetisi 2025 dan meningkatkan performa dalam ajang internasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024