Presiden Prabowo Subianto telah melantik Isyana Bagoes Oka, sosok perempuan yang telah banyak berkiprah sebagai seorang jurnalis menjadi Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

Jurnalis yang akhirnya memutuskan terjun ke dunia politik di Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menikah pada tahun 2009, dan kemudian dikaruniai oleh seorang putra bernama Gyanendra F. Oka Tulaar.

Kelahiran anak pertamanya tersebut membuat Isyana memutuskan memberi ASI secara eksklusif. Dari pengalaman hamil, melahirkan, dan memberi ASI, Isyana kemudian menyadari pentingnya kesehatan ibu dan bayi. Sejak saat itu, ia aktif mengkampanyekan pentingnya ASI untuk menghasilkan generasi bangsa yang sehat dan cerdas.

Kampanye tentang pentingnya ASI tersebut sesuai dengan program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebelumnya, yakni pemberian ASI eksklusif di 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) atau usia 0-2 tahun untuk mencegah stunting dan melahirkan generasi emas.

Di akun media sosial Facebook, tepatnya di tahun 2020 saat anaknya belum genap berusia 2 tahun, Isyana cukup aktif mengkampanyekan pentingnya meng-ASI-hi.

“Saat anak pertama, saya masih bekerja sebagai presenter dan produser di program Seputar Indonesia. Untuk memompa ASI, saya selalu meminjam salah satu bilik sulih suara di ruang editor. Setelah program Seputar Indonesia Siang, saya punya waktu setengah jam untuk untuk makan siang dan memompa ASI, sebelum rapat redaksi dimulai,” ujar dia pada salah satu unggahannya.

Selain itu, Isyana juga aktif mengkampanyekan pentingnya mengurangi pemberian susu kental manis pada anak karena di masa emas atau usia 0-2 tahun, anak cukup diberikan ASI tanpa tambahan makanan apapun.

Tak berhenti di kampanye menyusui, ia juga aktif memperjuangkan penyapihan dengan cinta, mengingat masih banyak orang tua di Indonesia yang kesulitan menyapih anak-anaknya dan beralih ke makanan.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menetapkan Visi “Bersama Indonesia Maju, Menuju Indonesia emas 2045” dengan delapan Misi Asta Cita.

Salah satu misi dalam Asta Cita tersebut yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

Kemudian, salah satu program hasil terbaik cepat yang perlu mendapatkan dukungan dan akan lebih banyak bersinggungan dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga yakni memberi makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil.*

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024