Bengkulu (Antara) - Badan Urusan Logistik Divre Provinsi Bengkulu menyiapkan stok untuk tiga komoditas penting yang dianggap akan mengalami kenaikan signifikan pada Ramadhan 1437 Hijriah.
Kepala Bulog Divre Bengkulu Imran Rasydy Abdullah di Bengkulu, Selasa, mengatakan tiga stok yang akan disalurkan melalui operasi pasar tersebut yakni bawang merah, daging sapi serta beras.
"Kita bukan menargetkan harga turun drastis, tetapi bagaimana stabilitas harga bisa dipertahankan sampai lebaran," kata dia.
Untuk sediaan beras Bulog Bengkulu, kata Imran bahkan mencukupi untuk kebutuhan pangan pokok selama delapan bulan ke depan atau kebutuhan sampai Desember 2016.
"Kalau bawang merah kita punya 14 ton, dan untuk daging kami siapkan dua ekor sapi per minggu untuk di potong," ucapnya.
Untuk komoditas beras, Bulog Divre Bengkulu sudah mulai menggelar operasi pasar sejak 6 Juni 2016 atau 1 Ramadhan 1437 hijriah.
"Kalau bawang merah, sekitar akhir minggu ini, dan sapi setiap akhir pekan selama Ramadhan," tutur Imran.
Bulog juga menunggu rencana operasi pasar yang akan dilakukan oleh pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Bengkulu.
"Berapa yang dibutuhkan daerah untuk operasi pasar, kami siapkan," ucapnya.
Imran juga menekankan bahwa Bulog bukanlah pelaku pasar yang akan menyaingi para pedagang, distributor serta mata rantai perdagangan bahan pokok.
"Kami hadir ketika distribusi atau kondisi sediaan bahan pokok di pasaran bermasalah, kami hanya mendistribusikan sekitar 10 persen dari komoditas yang beredar," imbuhnya.
Hal itu menurutnya harus dipahami distributor, pelaku bisnis dan masyarakat, sehingga tidak memicu konflik yang menyebabkan gangguan perekonomian di Bengkulu.
"Kami mengedarkan masyarakat langsung beli ke kami, bukan seperti itu, begitu pun pelaku bisnis, kami ini bukan pesaing," ujarnya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Kepala Bulog Divre Bengkulu Imran Rasydy Abdullah di Bengkulu, Selasa, mengatakan tiga stok yang akan disalurkan melalui operasi pasar tersebut yakni bawang merah, daging sapi serta beras.
"Kita bukan menargetkan harga turun drastis, tetapi bagaimana stabilitas harga bisa dipertahankan sampai lebaran," kata dia.
Untuk sediaan beras Bulog Bengkulu, kata Imran bahkan mencukupi untuk kebutuhan pangan pokok selama delapan bulan ke depan atau kebutuhan sampai Desember 2016.
"Kalau bawang merah kita punya 14 ton, dan untuk daging kami siapkan dua ekor sapi per minggu untuk di potong," ucapnya.
Untuk komoditas beras, Bulog Divre Bengkulu sudah mulai menggelar operasi pasar sejak 6 Juni 2016 atau 1 Ramadhan 1437 hijriah.
"Kalau bawang merah, sekitar akhir minggu ini, dan sapi setiap akhir pekan selama Ramadhan," tutur Imran.
Bulog juga menunggu rencana operasi pasar yang akan dilakukan oleh pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Bengkulu.
"Berapa yang dibutuhkan daerah untuk operasi pasar, kami siapkan," ucapnya.
Imran juga menekankan bahwa Bulog bukanlah pelaku pasar yang akan menyaingi para pedagang, distributor serta mata rantai perdagangan bahan pokok.
"Kami hadir ketika distribusi atau kondisi sediaan bahan pokok di pasaran bermasalah, kami hanya mendistribusikan sekitar 10 persen dari komoditas yang beredar," imbuhnya.
Hal itu menurutnya harus dipahami distributor, pelaku bisnis dan masyarakat, sehingga tidak memicu konflik yang menyebabkan gangguan perekonomian di Bengkulu.
"Kami mengedarkan masyarakat langsung beli ke kami, bukan seperti itu, begitu pun pelaku bisnis, kami ini bukan pesaing," ujarnya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016