Bengkulu (Antara) - Banjir rob atau air laut pasang menggenangi badan jalan di jalur pariwisata Kota Bengkulu dan merusak sejumlah tenda warung milik pedagang di wilayah itu.

Refliansyah, warga Kelurahan Malabero, Jumat, mengatakan banjir rob telah melanda wilayah itu sejak dua hari lalu.

Angin kencang disertai gelombang tinggi mencapai lima meter di perairan Samudera Hindia itu disebut menjadi pemicu banjir rob.

"Terjangan gelombang tinggi membuat tenda-tenda untuk berjualan roboh, untuk sementara kami tidak bisa berjualan," kata dia.

Menurutnya, gelombang tinggi sering melanda wilayah itu, namun tidak sampai merusak tenda pedagang dan badan jalan yang menjadi jalur penghubung dengan daerah lain.

Warga lainnya, David mengatakan gelombang tinggi di perairan itu juga membuat nelayan tidak berani melaut sebab ketinggian gelombang bisa membahayakan keselamatan nelayan.

Selain di Kota Bengkulu, banjir rob juga melanda wilayah Kabupaten Mukomuko dan menggenangi 40 rumah warga Pantai Indah, Kelurahan Koto Jaya.

Warga Pantai Indah, Yuliasman mengatakan ombak besar yang melanda perairan laut di wilayah itu sejak Kamis (9/6) siang menimbulkan air laut pasang naik sejauh 50 meter dan menggenangi rumah warga.

"Rumah warga yang tergenang banjir itu lokasinya dekat dengan pantai," katanya.

Meski banjir tidak berlangsung lama, namun cukup merepotkan sebab air pasang membawa sampah dari laut.

Sementara BMKG Bengkulu merilis peringatan dini tinggi gelombang di perairan Hindia Barat Bengkulu hingga ke Pulau Enggano mencapai empat meter yang diperkirakan berlangsung hingga Sabtu (11/6).***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016