Bengkulu (Antara) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu menyebutkan sembilan wilayah di Provinsi Bengkulu dapat menjadi lokasi pengamatan gerhana matahari cincin pada Kamis (1/9) sore.

"Gerhana matahari cincin atau gerhana matahari sebagian dapat diamati dari sembilan wilayah Bengkulu, kecuali Mukomuko," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Bengkulu, Sudiyanto di Bengkulu, Kamis.

Gerhana matahari cincin (GMC) di wilayah Bengkulu diperkirakan mulai terjadi pada pukul 17.33 WIB di wilayah Bintuhan Kabupaten Kaur, dengan durasi selama 33 menit 48 detik.

Setelah Bintuhan, bergeser ke wilayah Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan pada pukul 17.34 WIB dengan durasi selama 34 menit 30 detik.

"Durasi gerhana terlama dari seluruh wilayah di Indonesia teramati dari Kota Manna," kata Sudiyanto.

Selanjutnya, gerhana matahari cincin teramati dari wilayah Tais, Kabupaten Seluma pada pukul 17.36 WIB dengan durasi selama 33 menit 55 detik.

Gerhana matahari sebagian itu juga teramati dari Kota Bengkulu dan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah yang bersamaan pada pukul 17.38 WIB, selama 30 menit 36 detik dari Kota Bengkulu dan selama 28 menit 59 detik dari Karang Tinggi.

Wilayah selanjutnya yakni Kabupaten Kepahiang pada pukul 17.39 WIB dengan durasi 27 menit 1 detik, lalu Curup, Kabupaten Rejanglebong dan Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara yang teramati bersamaan mulai pukul 17.41 WIB dengan durasi masing-masing 23 menit 11 detik dan 23 menit 45 detik.

Sedangkan wilayah Muara Aman, Kabupaten Lebong, gerhana matahari cincin teramati mulai pukul 17.45 WIB dengan durasi selama 16 menit 1 detik.

Gerhana matahari adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke bumi. Jalur cincin gerhana pada 1 September 2016, ditandai oleh dua garis merah yang berdekatan, dapat diamati di Samudra Atlantik, Afrika bagian tengah, Madagaskar, dan Samudra Hindia.

Untuk wilayah Indonesia, menurut BMKG, gerhana dapat diamati dari 124 kota dan kabupaten di 10 provinsi, yaitu Sumatera Barat bagian Selatan, Bengkulu, Sumatera Selatan bagian Tenggara, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur bagian Barat.

Masyarakat yang berniat mengamati gerhana tersebut disarankan menggunakan alat pengaman berupa kacamata hitam atau perangkat lain guna melindungi mata dari kontak langsung dengan matahari.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016