Bengkulu (Antara) - Kantor Imigrasi Provinsi Bengkulu menyebutkan pada Oktober 2016 terjadi peningkatan permintaan pembuatan paspor melebihi angka 200 persen.

Kepala Kantor Imigrasi Provinsi Bengkulu, Rafli di Bengkulu, Senin, mengatakan, pada hari normal permintaan pembuatan paspor hanya berjumlah 30-40 permintaan saja.

"Sekarang per hari pada Oktober 2016, permintaan lebih dari 100 paspor, umumnya akan digunakan untuk perjalanan umrah ke Tanah Suci Mekah," kata dia.

Walaupun jumlah permintaan meningkat, Rafli meyakinkan, proses pembuatan tidak akan menjadi lebih lama jika dibandingkan dengan kondisi normal.

"Waktu yang dibutuhkan untuk proses sama, satu sampai empat hari, kalau butuh waktu lebih lama dari itu, biasanya terjadi akibat kesalahan berkas-berkas," kata dia.

Misalnya nama pemohon yang tertera pada kartu keluarga, akta kelahiran dan ijazah tidak sama. Hal itu membuat proses pembuatan paspor menjadi terhambat.

"Sebelum menyerahkan berkas yang dibutuhkan untuk pembuatan paspor, pemohon kami minta memastikan tidak ada lagi masalah beda nama, tanggal lahir atau identitas lainnya," katanya.

Selama 2016, Kantor Imigrasi Bengkulu telah menerbitkan sekitar 8.000 paspor, jumlah tersebut meningkat sekitar 20 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2015.

"Kita juga terus meningkatkan pelayanan, agar masyarakat sebagai pemohon mendapatkan pelayanan terbaik, termasuk dengan memberlakukan pengecekan status proses paspor lewat metode pesan singkat," ujanya. ***4***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016