Bengkulu (Antara) - Potensi keanekaragaman hayati yang terdapat di Pulau Enggano menjadikan pariwisata berbasis masyarakat dengan paket wisata minat khusus di alam bebas hingga wisata eksklusif memantau habitat burung endemik menjadi pilihan utama.

"Kami sudah berpengalaman membawa beberapa tamu ke Pulau Enggano, di mana wisata minat khusus dan wisata eksklusif memantau burung endemik di habitatnya menjadi favorit," kata Direktur PT Alesha Wisata, Krisna Gamawan di Bengkulu, Jumat.

Saat seminar bertajuk "Arah pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional Pulau Enggano" yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman di Bengkulu, Krishna mengatakan wisata berbasis pelestarian alam menjadi kunci pengembangan pariwisata di pulau terluar itu.

Pulau Enggano yang berada di tengah Samudera Hindia, menurut dia memiliki beberapa keunggulan yang dapat dijual untuk wisatawan, terutama pesona alamnya.

"Ekowisata dan budaya masyarakat adat menjadi modal utama untuk pengembangan pariwisata Enggano," tutur Krishna.

Pulau Enggano dihuni lima suku asli yakni Suku Kauno, Kaharuba, Kaharubi, Kahaua dan Kaitora serta bagi masyarakat pendatang diberi nama Suku Kamay.

Berbagai kegiatan masyarakat adat yang masih dilestarikan hingga saat ini menurut Krishna dapat menjadi daya tarik wisata, selain pesona alam darat dan bawah laut yang masih asri.

Krishna menambahkan bahwa kebutuhan sumber daya manusia juga menjadi faktor penting dalam pengembangan sektor wisata sehingga masyarakat lokal tidka menjadi penonton di daerahnya.

"Baru-baru ini ada publikasi tentang kemiskinan masyarakat asli di Raja Ampat, padahal destinasi wisata itu sudah mendunia, jangan sampai hal serupa terjadi di Enggano," imbuh Pengurus Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Bengkulu ini.

Wakil Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah saat membuka seminar itu mengatakan bahwa pengembangan pariwisata Pulau Enggano akan mendukung "Visit Bengkulu 2020" atau tahun kunjungan wisata ke Bengkulu pada 2020.

"Kami mengharapkan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten dalam pengembangan pariwisata Pulau Enggano," ucapnya.

Ia menambahkan, penetapan Pulau Enggano yang dihuni lebih 3.000 jiwa penduduk sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) diharapkan mampu mempercepat pengembangan sektor pariwisata di pulau terluar itu.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016