Bengkulu (Antara) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia menilai, Kota Bengkulu membutuhkan bantuan kapal nelayan yang berukuran diatas 30 gross ton guna meningkatkan produktivitas hasil tangkapan.

Ketua HNSI Kota Bengkulu, Iswandi Ruslan, di Bengkulu, Selasa, mengatakan, kebutuhan kapal berbobot besar mengingat laut Bengkulu yang terkenal dengan ombak ganas.

"Kita tidak punya rangkaian kepulauan terdepan seperti di Sumatera barat, jadi gelombang laut yang begitu kuat dari Samudra Hindia tidak ada penghambatnya," kata dia.

Berbahayanya gelombang laut di Bengkulu, juga ikut dirasakan oleh Iswandi, kapal miliknya hancur dan dihempaskan ke daratan pulau terdepan Bengkulu, yakni Pulau Enggano.

"Untung awak kapal selamat semua, kapal itu tinggal kerangka. Padahal saya memakai kapal berbobot besar yakni 28 gross ton," kata dia lagi.

Dengan bantuan tersebut, nelayan Bengkulu tidak lagi hanya sebatas nelayan tradisional saja dan hasil tangkapan seadanya yang terkadang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

"Kapal besar, tentu peralatan yang ada didalamnya dikendalikan dengan teknologi, jadi yang lebih dulu digelar adalah pelatihan mengoperasikan kapal berteknologi modern serta peralatan tangkap," katanya.

Di Kota Bengkulu, sampai saat ini mayoritas merupakan nelayan tradisional yang memiliki kapal dengan bobot di bawah lima gross ton.

"Beberapa ada yang memiliki kapal 10 GT, namun kedua jenis kapal tersebut tidak bisa berlayar cukup jauh ke samudra, jadi hasil tangkapan tidak maksimal," ujarnya.***1***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016