Bengkulu (Antara) - Sejumlah desa di Kabupaten Seluma, Bengkulu tergenang air akibat luapan tiga sungai yakni Sungai Jenggalu, Sungai Sindur dan Sungai Ngalam di wilayah itu.
"Ada tiga sungai yang meluap di wilayah Seluma, termasuk Sungai Jenggalu yang muaranya ke wilayah Kota Bengkulu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seluma, Azwardi saat dihubungi dari Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan luapan Sungai Sindur merendam 60 rumah warga di Desa Lawang Agung dan menggenangi dua titik jalan atar-desa di wilayah itu.
Luapan sungai tersebut juga menimbulkan genangan di permukiman warga Desa Padang Pelasan dan Desa Pasar Ngalam Kecamatan Air Priukan.
Sementara luapan Sungai Jenggalu menggenangi permukiman warga Desa Jenggalu dan Desa Cengri Kecamatan Sukaraja yang berada di jalur lintas menghubungkan Bengkulu dengan Provinsi Lampung.
Luapan Sungai Ngalam membuat ratusan hektare areal kebun sawit warga terendam dan sempat memutus jalur antara Desa Pasar Ngalam menuju Pasar Seluma.
"Air mulai naik saat pagi hari karena hujan deras di hulu dan desa kami juga dilanda hujan dua hari berturut-turut," kata Marni, warga Desa Pasar Ngalam.
Sementara Koordinator Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Bengkulu, Ali Akbar mengatakan banjir melanda wilayah Seluma disebabkan kerusakan kawasqan Hutan Lindung Bukit Sanggu, yang berada di hulu sungai tersebut.
"Hulu sungai sudah babak belur akibat alih fungsi untuk berbagai kepentingan mencapai 20 ribu hektare," kata Ali.
Akibatnya daya dukung kawasan hulu menurun membuat wilayah itu tidak berfungsi lagi sebagai daerah tangkapan air.
Luas Hutan Lindung Bukit Sanggul di wilayah Kabupaten Seluma mencapai 62 ribu hektare dengan kerusakan tidak kurang dari 35 persen.
Pantauan di Desa Lawang Agung, warga terdampak banjir masih bertahan di rumah mereka sebab genangan air mulai surut.
Sejumlah anak sekolah terpaksa melepas sepatu saat melintasi genangan air di badan jalan antar desa di wilayah itu.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Ada tiga sungai yang meluap di wilayah Seluma, termasuk Sungai Jenggalu yang muaranya ke wilayah Kota Bengkulu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seluma, Azwardi saat dihubungi dari Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan luapan Sungai Sindur merendam 60 rumah warga di Desa Lawang Agung dan menggenangi dua titik jalan atar-desa di wilayah itu.
Luapan sungai tersebut juga menimbulkan genangan di permukiman warga Desa Padang Pelasan dan Desa Pasar Ngalam Kecamatan Air Priukan.
Sementara luapan Sungai Jenggalu menggenangi permukiman warga Desa Jenggalu dan Desa Cengri Kecamatan Sukaraja yang berada di jalur lintas menghubungkan Bengkulu dengan Provinsi Lampung.
Luapan Sungai Ngalam membuat ratusan hektare areal kebun sawit warga terendam dan sempat memutus jalur antara Desa Pasar Ngalam menuju Pasar Seluma.
"Air mulai naik saat pagi hari karena hujan deras di hulu dan desa kami juga dilanda hujan dua hari berturut-turut," kata Marni, warga Desa Pasar Ngalam.
Sementara Koordinator Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Bengkulu, Ali Akbar mengatakan banjir melanda wilayah Seluma disebabkan kerusakan kawasqan Hutan Lindung Bukit Sanggu, yang berada di hulu sungai tersebut.
"Hulu sungai sudah babak belur akibat alih fungsi untuk berbagai kepentingan mencapai 20 ribu hektare," kata Ali.
Akibatnya daya dukung kawasan hulu menurun membuat wilayah itu tidak berfungsi lagi sebagai daerah tangkapan air.
Luas Hutan Lindung Bukit Sanggul di wilayah Kabupaten Seluma mencapai 62 ribu hektare dengan kerusakan tidak kurang dari 35 persen.
Pantauan di Desa Lawang Agung, warga terdampak banjir masih bertahan di rumah mereka sebab genangan air mulai surut.
Sejumlah anak sekolah terpaksa melepas sepatu saat melintasi genangan air di badan jalan antar desa di wilayah itu.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016