Bengkulu (Antara) - Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah itu pada 2015 mencapai sebanyak 50 ribu orang.

"Target yang sangat tinggi dibandingkan jumlah wisman pada 2016 ini hanya 900 orang," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Suparhim Onoh di Bengkulu, Senin.

Suparhim mengatakan target 50 ribu wisatawan asing itu cukup kecil jika dibanding dengan sumbangan daerah lain, seperti Bali yang mencapai 2 juta wisman per tahun.

Namun, pihaknya optimistis target tersebut akan terealiasi, mengingat Pemprov Bengkulu terus berbenah untuk mewujudkan tahun kunjungan wisata ke Bengkulu atau "Visit Bengkulu" pada 2020.

Untuk mewujudkan Visit Bengkulu 2020, pemerintah daerah menyiapkan 52 even atau kegiatan yang menunjang sektor pariwisata.

Suparhim mengatakan Bengkulu memiliki potensi wisata alam dan sejarah yang layak jual untuk menarik wisatawan mancanegara dan domestik ke daerah ini.

Potensi wisata alam termasuk kekayaan flora dan fauna unik dari hutan Sumatera seperti bunga Rafflesia arnoldii, bunga Amorphophallus titanum dan habitat satwa langka harimau dan gajah Sumatera.

Wisata sejarah antara lain rumah peninggalan Bung Karno dan rumah Fatmawati, dan sejumlah situs peninggalan kolonial Inggris seperti Benteng Marlborough.

Potensi wisata religius yang menampilkan keindahan budaya Bengkulu yaitu Festival Tabot yang ditampilkan setiap tahun saat menyambut Tahun Baru Islam.

Dewan Penasihat DPD ASITA Provinsi Bengkulu, Kurnia Lesandri mengatakan promosi pariwisata Bengkulu sudah optimal untuk mengenalkan sejumlah objek wisata andalan daerah ini, namun kondisi infrastruktur pariwisata perlu diperbaiki.

"Kalau promosi sudah bagus tapi infrastruktur yang belum optimal, misalnya wisata habitat bunga Rafflesia arnoldii, kita tidak bisa bawa turis rombongan, karena tempat parkir tidak tersedia," kata dia.

Selain itu, perlindungan kawasan hutan yang menjadi habitat bunga langka khas Bengkulu itu juga masih lemah sehingga kondisi hutan habitatnya semakin rusak. ***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016