London (Antara/Reuters) - Gelandang Arsenal Granit Xhaka diwawancarai oleh polisi setelah diduga melakukan pelecehan terhadap seorang pekerja di Bandara Heathrow, demikian dilaporkan media pada Selasa.

Insiden itu terjadi pada Senin, sekitar 24 jam setelah Xhaka diusir keluar lapangan pada pertandingan Liga Inggris melawan Burnley, pengusiran yang berpeluang membuat dirinya akan diskors empat pertandingan.

Xhaka pergi ke bandara untuk mendampingi temannya yang pulang ke Jerman, namun ia bereaksi buruk ketika temannya ditolak masuk setelah terlambat datang untuk penerbangan di Terminal Lima, demikian dilaporkan oleh media.

The Independent melaporkan bahwa seorang saksi mata mengatakan pemain internasional Swiss berusia 24 tahun itu melakukan pelecehan rasial terhadap anggota staf dalam bahasa Jerman.

"Polisi melakukan pemanggilan pada pukul 19;29 pada Senin, 23 Januari, menyusul tudingan bahwa seorang anggota staf mendapat pelecehan rasial di Bandara Heathrow, Terminal Lima," kata juru bicara Metropolitan Police.

"Tudingan itu dibuat oleh pihak ketiga. Para petugas mendatangi dan berbicara dengan pria berusia sekitar 20 tahunan. Ia tidak ditahan. Ia datang dengan sukarela ke stasiun polisi London barat di mana ia diwawancarai di bawah pengawasan."

Xhaka telah diusir lapangan sebanyak sembilan kali dalam tiga musim. Jika ia diskors untuk empat pertandingan, ia akan absen pertandingan putaran keempat Piala FA saat Arsenal bermain melawan Southampton, serta pertandingan-pertandingan liga melawan Watford, Chelsea, dan Hull City.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017