Jakarta (Antara) - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud akan bertemu dengan sejumlah tokoh lintas agama pada Jumat (3/3).
"Besok akan ada pertemuan setelah sholat Jumat dengan tokoh-tokoh lintas agama, kalau tidak di Istana, akan dilangsungkan di Hotel Raffles," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di kompleks Istana Presiden Jakarta, Kamis.
Hotel Raffles adalah tempat menginap Raja Salman yang datang ke Indonesia pada 1-3 Maret 2017 beserta 1.500 anggota delegasi, termasuk 14 menteri dan 25 pangeran. Selain Hotel Raffles, rombongan juga menginap di hotel JW Marriot dan Ritz Carlton.
"Tapi tetap Bapak Presiden sebagai 'host' sebagai pengundangnya karena memang Raja sendiri ingin bertemu tidak hanya dengan tokoh-tokoh Islam tapi juga ada pertemuan dengan tokoh-tokoh lintas agama, dan alhamdulillah raja juga berkenan untuk memfasilitasi, untuk menghadiri pertemuan itu," tambah Lukman.
Pada hari Kamis, Raja Salman bertemu dengan sejumlah tokoh Islam, namun hanya tiga orang yang menyampaikan pernyataan yaitu Ketua Umum Majelis Umum Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin yang juga mewakili organisasi kemasyarakatan (ormas) Nahdlatul Ulama, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yunahar Ilyas yang mewakili Muhammadiyah, dan ulama asal Pekalongan Habib Luthfi.
Pertemuan dengan tokoh lintas agama itu juga menjadi wujud nyata kelanjutnan nota kesepahaman (MoU) yang sudah ditandatangnai oleh para menteri dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di hadapan Presiden Joko Widodo dan Raja Salman di Istana Bogor pada Rabu (1/3).
"Dalam salah satu MoU yang ditandatangan dari 11 MoU, salah satunya kerja sama bagaimana tidak hanya kita menanggulangi bersama gerakan radikalisme, terorisme, ekstrimisme tapi juga ada kesepakatan untuk mengedepankan Islam yang moderat Islam yang 'wasatiyyah' (jalan tengah), moderasi Islam itu harus lebih dikedepankan dalam ikut berkontribusi menjaga dan melindungi peradaban di dunia. Bahkan secara khusus juga ada kata-kata dalam MoU bagaimana perbedaan keragaman itu tetap bisa dijaga termasuk juga perbedaan dalam paham keagamaan," ungkap Lukman.
Selanjutnya, Indonesia dan Arab Saudi akan membentuk tim kerja untuk menindaklanjuti semua MoU yang ditandatangani tersebut, termasuk upayanya untuk menanggulangi radikalisme, ekstrimisme dan terorisme.
Sebelas MoU yang ditandatangani adalah (1) Deklarasi pemerintah Kerajaan Arab Saudi perihal peningkatan pimpinan sidang komisi bersama, (2) Pembiayaan proyek pembangunan antara Saudi Fund for Development dan pemerintah Indonesia yang ditandatangani oleh Menteri Keuangan Indonesia dan wakil direktur Saudi fund, (3) Nota kesepahaman kerja sama kebudayaan antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Kebudayaan dan informasi Saudi.
Selanjutnya (4) Program kerja sama antara Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia dan Otoritas Usaha Kecil dan Menengah Kerajaan Arab Saudi mengenai pengembangan usaha kecil dan menengah, (5) Nota kesepahaman antara Kementerian Kesehatan Indonesia dan Kementerian Kesehatan Kerajaa di bidang kerjasama kesehatan, (6) Nota kesepahaman antara otoritas "Aero Nautica" pemerintah Indonesia dan kerajaan Arab Saudi.
Kemudian (7) Program kerja sama Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Indonesia dan kementerian pendidikan Kerajaan Arab Saudi dalam bidang kerja sama "scientific" dan pendidikan tinggi, (8) Nota kesepahaman antara Kementerian Agama Indonesia dan kementerian urusan Islam dakwah dan bimbingan Kerajaan Arab Saudi di bidang urusan Islam, (9) Nota kesepahaman antara pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Kerajaan Arab Saudi di bidang kerja sama Kelautan dan Perikanan.
Selanjutnya (10) Kerja sama perdagangan antara Kementerian Perdagangan Indonesia dan Kementerian Perdagangan dan investasi Saudi dan (11) Perjanjian kerja sama dalam pemberantasan kejahatan antara Polri dan Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017