Lhokseumawe (Antara)- Sebanyak  23 imigran asal Sri Lanka yang berada di bekas Kantor Imigrasi, Punteut Lhokseumawe, Provinsi Aceh, dipindahkan ke ke Rumah Detensi Imigrasi Medan, Sumatera Utara, Senin.

Pemindahan imigran asal Sri Lanka tersebut dikawal oleh polisi dari Polres Lhokseumawe, petugas imigrasi dan juga dari Kodim 0103 Aceh Utara.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman melalui Kabag Ops Kompol Ahzan mengatakan, adapun nama-nama imigran yang dipindahkan ke Rudenim di Sumatera Utara tersebut antara lain bernama,  Janarthan Janeni, Jayarathinam Chanthimaty, Dhamaraj Susila, Sasikaran Dinushan, Jeni Pirat, Shanmugham Arthika, Jiwarathinum Kirubakaran, Selvaratnam Bhavavan.

Selanjutnya, Mathavan Mano, Kumarasamy Jayachandran, Supramaniam Sasikaran, Chiterachenai Elango, Manikam Ananthan, Paranthaman Niranjan, Dharmarat Rathap, Parameswaren Thilipan, Vikneshwaran Vijayalalithe, Mano Mathomitha, Mano Dewisutha, Dharmarat Nirusiya, Anbu Agilan, M Mano Madesh, dan Bakeetaran.

Kompol Ahzan mengatakan, dengan dipindahkannya 23 imigran tersebut, berarti hampir semuanya imigran Sri Lanka yang ditampung di bekas kantor Imigrasi Lhokseumawe dipindahkan ke Rudenim di Sumatera Utara.

Namun sebagaimana dikatakan oleh Kabag Ops Polres Lhokseumawe, masih terdapat tiga imigran lagi yang ditunda pemindahannya karena masih dalam perawatan habis melahirkan di rumah sakit Cut Meutia Lhokseukawe. Tiga imigran dimaksud adalah satu keluarga, antara lain bernama Bakeetaran Sivaranjhini ( P ), Kandashamy Bakeetharan ( L ) dan Satu bayi laki-laki belum ada nama.

Tambah Kompol Ahzan, para imigran yang dipindahkan tersebut, menggunakan bus Putra Pelangi dengan nomor polisi BL 7531 AA. Di dalam pemindahan para rombongan, mendapat pengawalan dari petugas Polres Lhokseumawe sebanyak satu orang, petugas Rudinim Imigrasi Medan dua orang, petugas Imigrasi Banda Aceh tiga orang serta personel Kodim 0103/Aceh Utara Satu orang.

Puluhan imigran asal Sri Lanka tersebut, sebelumnya menumpangi kapal berbendera India dengan nomor lambung TN-1-FV-00455-09, akan tetapi terdampar di wilayah perairan Indonesia, tepatnya di Perairan Lhoknga, Aceh Besar, Sabtu, 11 Juni 2016, sekitar pukul 10.00 WIB.

Kapal itu sendiri dilaporkan sedang dalam pelayaran menuju Pulau Christmas, Australia namun mengalami kerusakan mesin sehingga kehilangan arah hingga terdampar di sekitar perairan Lhoknga.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017