Bengkulu (Antara) - Badan Urusan Logistik Divisi Regional Provinsi Bengkulu menargetkan pada semester I/2017 mampu menyerap gabah petani di daerah ini sebesar 6.000 ton.

"Kalau sekarang posisinya baru ratusan ton karena periode panen raya mundur pada akhir April 2017," kata Kepala Bulog Divre Bengkulu Subali Agung Gunawan di Bengkulu, Jumat.

Panen raya pada akhir April sampai awal Mei 2017 akan digelar pada beberapa kabupaten sentra produksi padi, yakni Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Kepahiang, Mukomuko, dan Bengkulu Selatan.

Hasil serapan dari gabah petani tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk penyediaan program bantuan beras sejahtera (rastra) bagi rumah tangga sasaran di Bengkulu.

"Jadi masyarakat mendapatkan beras yang sesuai dengan lidah mereka, hasil panen daerah kita sendiri yang dijadikan untuk pasokan rastra," kata dia.

Agung mengimbau pemerintah setempat agar segera mengambil kuota rastra bagi masing-masing kabupaten dan kota. Sebab saat ini kondisi gudang Bulog Divre Bengkulu mengalami "overload" karena belum ada daerah yang mengambil kuota rastra.

"Kalau seperti ini kita juga kesulitan untuk menyerap gabah hasil panen petani, karena gudang penuh, jika pemda belum juga mengambil rastra, terpaksa kita sewa gudang tambahan," ucapnya.

Sepanjang 2017 Bulog Divre Bengkulu menargetkan akan menyerap gabah petani sebesar 12.000-13.000 ton. Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, dan Rejang Lebong menjadi target serapan.

"Untuk Mukomuko kita harus upayakan gudang dulu. Hasil gabah di sana lebih banyak dijual ke Provinsi Sumatera Barat sebab daerah ini berada di perbatasan, petani pengumpul dari Sumbar membeli dengan harga lebih baik, namun kita tetap berharap petani menjual ke kita," ujarnya. ***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017