Bengkulu (Antara) - Para seniman di Kota Bengkulu menggelar sejumlah pentas seni berupa monolog, baca puisi, dan mural untuk memperingati Hari Buruh Internasional 2017 dengan tema "Buruh dan Pembebasan".

"Kegiatan ini rutin kami lakukan untuk merayakan `May Day`, mengingatkan kita akan perjuangan para buruh," kata Sucenk, dari Komunitas Sayak, di Bengkulu, Senin.

Menurut Sucenk, aksi berbalut seni itu untuk mengingatkan Pemerintah Kota Bengkulu yang menjanjikan 50 ribu lapangan pekerjaan untuk masyarakat miskin kota.

Janji politik pemimpin kota itu, menurut Sucenk, sampai hari ini belum terealisasi, padahal masa kepemimpinan keduanya akan berakhir pada 2018.

Kegiatan yang dipusatkan di teater terbuka Taman Budaya Bengkulu itu berlangsung tiga hari, 29 April hingga kegiatan puncak pada 1 Mei.

Sejumlah penampil yang berkontribusi dalam kegiatan itu, antara lain komunitas Teater Jengkal, UKM seni Universitas Hazairin, Cosmib Universitas Bengkulu, dan Komunitas Ambin.

Pentas seni musik akustik juga disajikan dengan sejumlah penampil, antara lain grup musik D-Kill, Mekak Palak, dan Next Dcheksound.

Selain pagelaran seni, kegiatan juga diisi dengan lapak gratis, lapak baca gratis, dan lapak buku serta lapak sablon.

Sucenk menambahkan bahwa May Day merupakan momen bagi setiap individu yang merasa kebebasan mereka terebut oleh sebuah sistem ekonomi dan budaya hanya menyisakan ruang untuk sebuah aktivitas rutin yang penuh perhitungan untung-rugi.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017