Rejang Lebong (Antara) - Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Api Bukit Kaba, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini masih tetap ramai didatangi pengunjung kendati sempat terjadi peningkatan intesitas gempa.

"Kalau dari pantauan kami di lapangan dalam sepekan belakangan ini tidak ada pengurangan jumlah pengunjung, khususnya pada hari Minggu kemarin," kata Samidi, anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Sumber Urip, Senin.

Jumlah pengunjung yang datang ke lokasi wisata yang ada di Kecamatan Karang Jaya tersebut pada akhir pekan kemarin kata dia, lebih dari 100 orang. Jumlah pengunjung ini sama dengan hari-hari sebelumnya.

Sedangkan informasi adanya peningkatan intensitas gempa di gunung yang memiliki ketiginggian 1.938 Mdpl dan lebih seiring disebut Bukit Kaba ini tambah dia, pihaknya sudah mengetahuinya dan menganggapnya masih dalam level aman dan belum membahayakan sehingga tidak mempengaruhi jumlah pengunjung.

Meskipun status Bukit Kaba belum membahayakan, namun pihaknya selalu memberikan informasi kepada para pengunjung yang ingin mendaki gunung api itu tentang adanya peningkatan intensitas kegempaan sehingga pengunjung dilarang kawah karena dapat membahayakan diri.

"Para pendaki yang datang ke sini datang dari berbagai daerah baik di Bengkulu maupun luar daerah, mereka selalu kami ingatkan agar tidak mendekati area kawah terutama pasca adanya peningkatan gempa sejak hari Kamis lalu," ujarnya.

Sebelumnya petugas pengamat Gunung Api Bukit Kaba, Sigit Widianto, mengatakan sempat terjadi peningkatan intensitas kegempaan Gunung Api Bukit Kaba ini terjadi sejak Kamis (18/5) hingga Jumat malam (19/5).

Berdasarkan penghitungan alat ukur gempa seismograp di pos pengamatan Bukit Kaba diketahui jika keadaan sedang normal dalam 24 jam berkisar antara 30-40 kali gempa. Namun saat terjadi peningkatan jumlah gempa beberapa hari lalu mencapai 131 kali, dan kemudian kembali turun dikisaran 20-30 kali gempa.***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017