Bengkulu (Antara) - Pesawat garuda dengan nomor penerbangan GA297 rute Bengkulu-Jakarta terpaksa mendarat darurat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan karena mengalami gangguan pada bagian "oil pressure" atau tekanan oli pesawat.
"Pilot menerima peringatan atau `warning` terkait tekanan oli pesawat dan memutuskan `divert` atau mendarat di bandara bukan tujuan," kata Kepala Bandara Fatmawati Soekarno, Agus Sasongko di Bengkulu, Kamis.
Menurut Agus, keterangan yang diperoleh dari pihak maskapai Garuda menyebutkan pesawat yang terbang dari Bandara Fatmawati Soekarno pada pukul 09.35 WIB seyogyanya akan sampai di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 10.55 WIB.
Namun, sekira 30 menit setelah lepas landas, pilot menerima peringatan terkait "oil pressure" dan memutuskan mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
"Pilot memilih `divert` ke Palembang dengan pertimbangan tertentu dan itu memang ada aturannya," ucapnya.
Agus menambahkan bahwa penumpang pesawat Garuda tersebut saat ini masih berada di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin dan direncanakan akan diterbangkan ke Jakarta pada pukul 19.00 WIB dengan pesawat pengganti.
Ia menambahkan bahwa pendaratan pesawat di bandara provinsi tetangga itu tidak mengganggu jadwal penerbangan di Bandara Fatmawati Soekarno.
Demikian juga dengan jadwal penerbangan pesawat Garuda yang melayani rute Bengkulu-Jakarta pergi pulang sebanyak dua kali per hari.
"Penerbangan Garuda untuk jadwal siang tidak ada masalah, demikian juga jadwal terbang pesawat lain," ujarnya.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
"Pilot menerima peringatan atau `warning` terkait tekanan oli pesawat dan memutuskan `divert` atau mendarat di bandara bukan tujuan," kata Kepala Bandara Fatmawati Soekarno, Agus Sasongko di Bengkulu, Kamis.
Menurut Agus, keterangan yang diperoleh dari pihak maskapai Garuda menyebutkan pesawat yang terbang dari Bandara Fatmawati Soekarno pada pukul 09.35 WIB seyogyanya akan sampai di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 10.55 WIB.
Namun, sekira 30 menit setelah lepas landas, pilot menerima peringatan terkait "oil pressure" dan memutuskan mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
"Pilot memilih `divert` ke Palembang dengan pertimbangan tertentu dan itu memang ada aturannya," ucapnya.
Agus menambahkan bahwa penumpang pesawat Garuda tersebut saat ini masih berada di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin dan direncanakan akan diterbangkan ke Jakarta pada pukul 19.00 WIB dengan pesawat pengganti.
Ia menambahkan bahwa pendaratan pesawat di bandara provinsi tetangga itu tidak mengganggu jadwal penerbangan di Bandara Fatmawati Soekarno.
Demikian juga dengan jadwal penerbangan pesawat Garuda yang melayani rute Bengkulu-Jakarta pergi pulang sebanyak dua kali per hari.
"Penerbangan Garuda untuk jadwal siang tidak ada masalah, demikian juga jadwal terbang pesawat lain," ujarnya.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017