Komentator CNN Van Jones menuai kecaman setelah membuat lelucon tentang anak-anak Palestina yang tewas akibat serangan Israel.

Dalam acara Real Time With Bill Maher baru-baru ini, ia berkata, “Kalau kamu anak muda, kamu buka ponselmu, dan yang kamu lihat cuma bayi Gaza yang mati,” sambil bercanda.

Candaan itu memicu kemarahan publik karena dianggap menertawakan lebih dari 20.000 anak Palestina yang terbunuh di Gaza. Jones kemudian meminta maaf dan menulis, “Penderitaan rakyat Gaza terutama anak-anak bukanlah lelucon.”

Kasus ini menjadi bagian dari pola retorika kejam sejumlah tokoh publik AS sejak perang Gaza dimulai dua tahun lalu. Menurut laporan Al Jazeera, ada 15 pernyataan dari politisi, komentator, dan selebritas AS yang dianggap tidak manusiawi terhadap warga Palestina.

Beberapa di antaranya berasal dari anggota Kongres Amerika Serikat. Brian Mast membandingkan warga Palestina dengan “Nazi yang tidak bersalah”, Max Miller mengatakan Palestina akan dijadikan “tempat parkir”, Andy Ogles menyerukan “bunuh mereka semua”, dan Randy Fine berkata warga Gaza harus “dibiarkan kelaparan sampai sandera dibebaskan.” Tim Walberg bahkan ingin Gaza “seperti Nagasaki dan Hiroshima.”

Senator Lindsey Graham menyebut perang ini “perang agama” dan meminta Israel “meratakan tempat itu.” Tom Cotton menegaskan Israel tak butuh “ceramah soal korban sipil.”

Dari kalangan eksekutif, Joe Biden menyebut kematian warga sipil sebagai “harga perang”, sementara Bill Clinton menyalahkan Hamas karena “memaksa Israel membunuh warga sipil.”

Pernyataan serupa datang dari John Kirby, yang berkata korban sipil “adalah bagian dari perang.” Nikki Haley menulis “Habisi mereka” di atas bom Israel. Graeme Wood menilai “membunuh anak-anak bisa dibenarkan jika mereka dijadikan perisai.”

Dunia hiburan pun tak ketinggalan. Kid Rock mendukung pemboman massal jika sandera tidak dikembalikan, James Woods menulis “#KillThemAll”, dan Jesse Watters menyebut warga Palestina “tidak berpendidikan dan penuh kebencian.”

Serangkaian ucapan ini memperlihatkan bagaimana sebagian tokoh AS merendahkan martabat rakyat Palestina dan menormalisasi kekerasan. Meski Van Jones telah meminta maaf, banyak yang menilai retorika seperti ini memperparah dehumanisasi terhadap warga Gaza.

Pewarta: Prasetia Anggel Erlena

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025