San Francisco (Antara/Reuters) - Kemungkinan robot menjadi lebih pintar dan membunuh pencipta mereka, manusia, memang telah banyak diprediksi, namun hal tersebut dijadikan adu argumen sengit oleh Mark Zuckerberg dan Elon Musk, Selasa.

Elon Musk mengejek pendiri Facebook itu dan mengatakan pemahamannya mengenai topik tersebut masih terbatas, terkait ucapan Zuckerberg tentang algoritma dan teknologi lain yang merevolusi media sosial dan mencapai pengguna aktif sebanyak dua miliar per bulan, melalui akun Twitter-nya.

Sebelumnya, Zuckerberg ditanya perihal pandangan Musk tentang bahaya robot. Dalam tanggapannya, Zuckerberg menganggap "skenario kiamat" yang dipaparkan Musk merupakan hal negatif dan kurang bertanggung jawab.

Zuckerberg yang merupakan pendiri Facebook dan Musk, kepala eksekutif pembuat mobil listrik Tesla Inc. dan perusahaan transportasi luar angkasa SpaceX, beberapa hari terakhir berdebat soal bahaya akan kecerdasan buatan.

Kedua pemimpin perusahaan teknologi tersebut tampak sangat tidak setuju tentang perlunya peraturan pemerintah yang ketat untuk teknologi tersebut.

Facebook tidak menanggapi cuitan yang dikirimkan Elon Musk melalui akun Twitter resminya, @elonmusk.

Istilah kecerdasan buatan sering digunakan untuk mendeskripsikan mesin dengan kode komputer yang dapat mempelajari hal-hal di sekitarnya secara mandiri. Teknologi ini mulai banyak digunakan di sektor-sektor seperti kesehatan, hiburan dan perbankan.

Musk mengatakan pada pertemuan gubernur AS bulan ini bahwa bahaya potensial tersebut tidak begitu imajiner, dan mereka harus mengambil langkah untuk mengatur mesin dengan program kecerdasan buatan.

"Saya terus memberi peringatan, tapi sampai orang-orang melihat robot turun ke jalan untuk membunuh orang, mereka tidak tahu bagaimana harus bereaksi," ujar Musk menurut sebuah video dalam acara tersebut.

"Kecerdasan buatan adalah risiko mendasar bagi keberadaan peradaban manusia," tambah Musk.

Di sisi lain, Zuckerberg mengatakan bahwa kecerdasan buatan dapat memberi hasil lebih baik untuk diagnosa penyakit dan menghindarkan pengemudi dari kecelakaan mobil, dan dia mengatakan dia tidak melihat pandangan baik masyarakat yang ingin memperlambat pengembangan kecerdasan buatan melalui peraturan.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017