Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandara Soekarno-Hatta, Polda Metro Jaya, membongkar modus penipuan berkedok rekrutmen karyawan berprofesi sebagai pilot di salah satu maskapai penerbangan.

Kapolres Bandara Soekarno Hatta Kombes Ronald Sipayung di Tangerang, Senin, mengatakan pengungkapan kasus penipuan rekrutmen karyawan ini mencatat pelaku berhasil meraup keuntungan senilai Rp1,3 miliar.

"Untuk pelaku berinisial RTI saat ini telah diamankan petugas. Diketahui, atas aksi kejahatannya sejumlah korban dengan kerugian hingga mencapai lebih dari 1,3 miliar," jelasnya.

Ia menyebutkan, berdasarkan penerimaan laporan dugaan penipuan calon pilot terhadap tiga orang korban diketahui mengalami kerugian dengan masing-masingnya yakni mencapai Rp35 juta, Rp550 juta hingga Rp800 juta.

"Kemungkinan korban masih bertambah, ini masih terus kami dalami dan kembangkan," ucapnya.

Untuk penanganan perkara ini, tim penyidik dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) masih melakukan pengembangan penyidikan atas kemungkinan adanya korban lain.

"Kami masih mendalami dan mengembangkan penyidikan dan jumlah korban kemungkinan masih terus bertambah," ujarnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Kompol Yandri Mono mengungkapkan, kasus ini bermula ketika korban berinisial ENA menghubungi rekannya berinisial B untuk mencari informasi lowongan pekerjaan sebagai pilot, kemudian korban diberi nomor seorang pria bernama RTI melalui WhatsApp.

"Korban lalu menghubungi Rizki dan menanyakan informasi terkait peluang kerja tersebut," tuturnya.

Dalam beberapa pertemuan, tersangka RTI menjelaskan mekanisme perekrutan pilot dan menjanjikan bahwa ENA dipastikan lulus, dengan syarat harus membayar biaya sebesar Rp550 juta.

Terbuai janji tersebut, korban setuju dan melakukan pembayaran melalui transfer bank sebanyak 8 kali ke rekening BRI RTI secara bertahap.

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025