Rejang Lebong (Antara) - Pembelian beras petani oleh Perum Bulog Sub Divisi Regional Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, terhitung Januari sampai September baru mencapai 400 ton atau 12 persen dari target sebanyak 3.000 ton.

Kepala Perum Bulog Subdivre Rejang Lebong, Rudi Adlin Damanik saat dihubungi Minggu, mengatakan, pihaknya mengalami berbagai kendala dalam menyerap beras petani sehingga sulit untuk memenuhi target pembelian pada tahun ini.

"Sampai September ini realisasi penyerapan beras petani baru mencapai 400 ton atau 12 persen dari target 3.000 ton. Kami banyak mengalami kendala di lapangan seperti harga pembelian pemerintah atau HPP Rp7.300 per kg, sedangkan harga beras di tingkatan petani sudah lebih dari itu," katanya.

Pembelian beras petani tersebut, kata dia, diatur dalam Inpres No.5/2015, tentang kebijakan pengadaan gabah/beras dan penyaluran beras. Dalam Inpres ini menetapkan harga beli atau HPP sebesar Rp7.300 per kilogram (kg).

Selain itu beras yang dibeli dari petani ini juga harus berkualitas karena pengadaan beras tahun ini mengutamakan mutu beras yang dibeli dari petani dan tidak sembarangan lagi.

Penyerapan beras petani oleh Bulog Sub Divre Rejang Lebong sebagian besar berasal dari luar wilayah kerja Bulog seperti beras dari wilayah Pasemah Air Keruh, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan.

Selain itu dari Kabupaten Lebong dan Kepahiang serta wilayah lainnya di Sumsel yang berbatasan dengan Rejang Lebong.

"Beras dari Pasemah, selama ini kurang diminati oleh masyarakat sendiri. Pada hal Pasemah Air Keruh ini merupakan sentra produksi beras di Kabupaten Empat Lawang sehingga harga berasnya masih bisa dijangkau Bulog," ujarnya.

Beras yang dibeli dari petani itu kata dia, untuk memenuhi kebutuhan beras sejahtera (Rastra) dalam tiga kabupaten dibawah naungan Bulog Subdivre Rejang Lebong meliputi Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang dan Lebong serta beras untuk cadangan pemerintah seperti keperluan bencana alam. ***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017