Mukomuko (Antara) - Sejumlah warga Desa Pondok Batu, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, yang menjadi korban banjir di daerah itu menolak bantuan makanan siap saji dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

"Kami tidak jadi memberikan bantuan makanan siap saji kepada korban banjir karena mereka menolaknya," kata Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Erwin, di Mukomuko, Jumat.

BPBD setempat mencatat sedikitnya 25 bangunan rumah warga Desa Pondok Batu, Kecamatan Kota Mukomuko terendam banjir yang berasal dari luapan Sungai Selagan di wilayah tersebut. Kamis (21/9).

Sebanyak 25 bangunan rumah tersebut yang paling parah terendam banjir. Banjir juga merendam bagian pekarangan dan belakang sebanyak ratusan rumah warga di wilayah tersebut.

Dia mengatakan, instansi berencana memberikan bantuan makanan siap saji sesuai dengan kebutuhan warga yang menjadi korban banjir di wilayah itu, atau kebutuhan warga setempat selama tiga hari masa tanggap darurat banjir.

"Ada berbagai alasan warga setempat menolak bantuan tersebut karena terkait dengan kelayakan makanan siap saji tersebut," katanya.

Ia memastikan, bantuan makanan siap saji dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut layak untuk dikonsumsi oleh warga setempat. Makanan tersebut belum kedaluwarsa.

Dia mengatakan, warga di wilayah tersebut ingin meminta bantuan yang tidak tersedia di instansi itu seperti supermi dan beras.

"Bantuan beras itu adanya di Dinas Sosial bukan di BPBD," ujarnya.***4***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017