Bengkulu (Antara) - Bunga langka jenis Amorphophallus paeonifolius mekar sempurna di taman kompleks Jurusan Kehutanan Universitas Bengkulu, Kota Bengkulu.
"Bunga ini ditanam oleh beberapa orang mahasiswa tahun 2009 dan mekar pertama kali setelah delapan tahun," kata Ketua Jurusan Kehutanan Universitas Bengkulu Yansen di Bengkulu, Jumat.
Ia mengatakan penanaman bunga yang dalam bahasa lokal disebut kibut itu merupakan bagian dari upaya konservasi flora langka endemik Pulau Sumatera tersebut.
Selain jenis Amorphophallus paeonifolius, di taman yang tidak terlalu luas di lingkungan gedung jurusan itu juga ditanam jenis Amorphophallus titanum.
Riki Rahmansyah, salah seorang yang menanam bunga langka itu mengatakan ada enam umbi sebesar ibu jari orang dewasa yang ditanam di kompleks tersebut.
Enam umbi itu terdiri dari dua jenis Amorphophallus, yakni jenis paeonifolius dan titanum. Bibit yang ditanam berasal dari sekitar lokasi pembuangan sampah di kompleks kampus itu.
"Selama tujuh tahun ini siklusnya masih berputar di pertumbuhan vegetatif dan tahun ke delapan untuk pertama kali masuk fase generatif," kata Riki.
Ia mengatakan pelestarian bunga langka Amorphophallus penting dilakukan mengingat status flora ini sudah masuk dalam daftar merah atau terancam punah.
Keberadaan bunga langka tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesadaran bersama untuk pelestarian flora khas hutan tropis tersebut.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
"Bunga ini ditanam oleh beberapa orang mahasiswa tahun 2009 dan mekar pertama kali setelah delapan tahun," kata Ketua Jurusan Kehutanan Universitas Bengkulu Yansen di Bengkulu, Jumat.
Ia mengatakan penanaman bunga yang dalam bahasa lokal disebut kibut itu merupakan bagian dari upaya konservasi flora langka endemik Pulau Sumatera tersebut.
Selain jenis Amorphophallus paeonifolius, di taman yang tidak terlalu luas di lingkungan gedung jurusan itu juga ditanam jenis Amorphophallus titanum.
Riki Rahmansyah, salah seorang yang menanam bunga langka itu mengatakan ada enam umbi sebesar ibu jari orang dewasa yang ditanam di kompleks tersebut.
Enam umbi itu terdiri dari dua jenis Amorphophallus, yakni jenis paeonifolius dan titanum. Bibit yang ditanam berasal dari sekitar lokasi pembuangan sampah di kompleks kampus itu.
"Selama tujuh tahun ini siklusnya masih berputar di pertumbuhan vegetatif dan tahun ke delapan untuk pertama kali masuk fase generatif," kata Riki.
Ia mengatakan pelestarian bunga langka Amorphophallus penting dilakukan mengingat status flora ini sudah masuk dalam daftar merah atau terancam punah.
Keberadaan bunga langka tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesadaran bersama untuk pelestarian flora khas hutan tropis tersebut.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017