Valetta (Antara/Reuters) - Daphne Caruana Galizia, jurnalis investigasi paling terkenal di Malta, tewas pada Senin ketika sebuah bom meledakkan mobilnya, menurut keterangan polisi mengenai kasus yang mengejutkan di pulau Mediterania kecil itu.

Caruana Galizia, 53, mengelola sebuah blog yang sangat populer, di mana dia terus-menerus menyoroti kasus dugaan korupsi tingkat tinggi yang menarget politisi dari berbagai partai.

"Ada penjahat di mana pun Anda melihat sekarang. Situasinya sangat menyedihkan," tulisnya di sebuah blog yang diterbitkan di situsnya, hanya setengah jam sebelum sebuah ledakan menghancurkan mobilnya.

Penduduk setempat mengatakan bahwa Caruana Galizia baru saja meninggalkan rumahnya dan berada di sebuah jalan dekat desa Bidnija di utara Malta saat bom tersebut meledak, dan membuat mobilnya terbang ke lapangan yang berdekatan.

Perdana Menteri Maltese Joseph Muscat, yang menghadapi tuduhan atas melakukan kesalahan oleh Caruana Galizia pada awal tahun ini, mengutuk pembunuhannya, menyebutnya sebagai "serangan barbar terhadap kebebasan pers".

Dia mengumumkan bahwa Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) telah sepakat untuk membantu polisi setempat menyelidiki pembunuhan tersebut dan segera terbang ke pulau tersebut sesegera mungkin.

"Saya tidak akan beristirahat sampai saya melihat keadilan dilakukan dalam kasus ini," ujarnya dalam sebuah pernyataan, menyerukan persatuan nasional.

Sekitar 3.000 orang mengheningkan cipta sambil menyalakan lilin pada Selasa petang di Sliema, tepat di luar wilayah Valletta.

Tagar Je Suis Daphne beredar luas di kalangan pengguna media sosial di pulau berpenduduk 400.000 orang, yang merupakan negara terkecil di Uni Eropa.

"Semua orang tahu bahwa Caruana Galizia adalah kritikus yang keras terhadap saya, baik secara politik maupun pribadi, tapi tidak ada yang bisa membenarkan tindakan biadab ini dengan cara apa pun," kata Muscat.

"Satu-satunya balasan bagi siapa saja yang merasa difitnah adalah melalui jalur pengadilan," tegasnya.

Muscat menggugat Caruana Galizia setelah dia menulis blog pada awal tahun ini, mengatakan bahwa istrinya adalah pemilik perusahaan yang menguntungkan di Panama, dan sejumlah besar uang telah dipindahkan antara perusahaan dan rekening bank di Azerbaijan.

Muscat dan istrinya membantah tuduhan tersebut.

Mencari mosi kepercayaan untuk melawan tuduhan tersebut, Muscat mengadakan pemilihan dini pada Juni yang dengan mudah dimenangkannya. Baru-baru ini, blog milik Caruana Galizia telah mengubah arah tuduhannya kepada politisi oposisi.

Televisi Malta melaporkan bahwa Caruana Galizia telah mengajukan keluhan ke polisi dua minggu lalu untuk mengatakan bahwa dia telah menerima ancaman. Namun laporan televisi tersebut tidak memberikan informasi lebih lanjut.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017