Bengkulu (Antara) - Belasan anggota Yayasan Kantor Informasi Pemberdayaan Adiksi (Kipas) Bengkulu menggalang dana dari masyarakat untuk membantu 17 orang anak yang terinveksi virus HIV/Aids, melalui aksi simpati di Simpang Lima Kota Bengkulu.

"Aksi ini bagian dari memperingati Hari Aids Sedunia 2017 untuk meningkatkan komitmen dan kesadaran masyarakat dalam penanggulangan HIV/Aids," kata Koordinator aksi dari Yayasan Kipas Bengkulu, Alpian Piro di Bengkulu, Sabtu.

Penggalangan dana yang dilakukan relawan Kipas, Bengkulu Plus yang merupakan komunitas Orang Dengan HIV/Aids (Odha) serta Komunitas Jangky itu berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp3,3 juta.

Dana tersebut, kata Alpian, akan diserahkan kepada anak-anak yang terinveksi HIV/Aids dengan kondisi ekonomi keluarga yang kurang mampu.

"Dana ini akan digunakan untuk membeli makanan dan nutrisi yang dibutuhkan Odha anak karena usia mereka berkisar 4 hingga 8 tahun," ucapnya.

Selain menggalang dana, peserta aksi juga membagi beberapa brosur berisi informasi tentang cegah HIV/Aids. Aksi tersebut juga mengampanyekan pentingnya komitmen seluruh unsur masyarakat berkaitan dengan penanggulangan HIV/Aids demi menekan laju epidemi HIV/Aids di Indonesia.

Peringatan Hari Aids Sedunia tahun ini mengambil tema "Kita Berani Kita Sehat" yang bertujuan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat, untuk berani tes HIV/Aids di berbagai sarana yang tersedia.

Tes secara sukarela, menurut Alpian, sangat penting untuk mendapatkan penanganan sebab dari data Kipas ada sebanyak 863 Odha di daerah ini. Dari jumlah tersebut, baru 150 orang yang mengakses obat ARV.

"Kami juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama memerangi diskriminasi terhadap Odha, mereka adalah bagian dari kita dan bisa saja orang terdekat kita," kata dia.

Pewarta: Helti MArini S

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017