Padang (Antara) - Bupati Solok Selatan, Sumatera Barat, Muzni Zakaria, mempresentasikan kawasan Seribu rumah gadang di Universitas Malaya Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, sebagai upaya menjadikan kampung adat sebagai warisan dunia.
Pelaksana tugas Kepala Bagian Humas Solok Selatan Firdaus Firman, di Padang Aro, Senin, mengatakan, tujuan Bupati persentasi di salah satu universitas terbaik Malaysia adalah untuk mewujudkan kawasan seribu rumah gadang jadi warisan dunia.
"Salah satu dosen di Universitas tersebut yaitu Prof. Yahya dan tim merencanakan akan datang ke Solok Selatan pada awal Januari 2018 untuk melihat langsung kawasan seribu rumah gadang dan sebelum itu Bupati memaparkan dulu kawasan tersebut," katanya.
Ia mengatakan, pada pertemuan tersebut pada pertemuan tersebut, setidaknya membahas dua agenda penting.
Yang pertama Prof. Yahya akan menjelaskan langkah-langkah yang bisa ditempuh hingga bisa mempersiapkan Solok Selatan menjadi Situs Warisan Dunia, seperti yang pernah dilakukan di Penang, Malaka dan belakangan aktif membantu Kota Ahmadebad India dan Maldive.
Sebaliknya Bupati Muzni juga memaparkan potensi dan persiapan yang telah dilakukan di Solok Selatan khususnya Kawasan seribu rumah gadang.
Pada pertemuan tersebit salah satu usulan Prof Yahya yang perlu dilakukan adalah sebuah seminar yang topiknya Kawasan Seribu Rumah Gadang Solok Selatan Menuju tapak warisan dunia.
Pada pertemuan tersebut sang guru besar mengusulkan mengundang 20 invited speakers dari berbagai bidang ilmu seperti sejarah, antropologi, arsitektur, budaya dan adat serta topik lain sesuai kebutuhan.
"Hasil seminar itu sangat penting sebagai landasan akademik dan substansial langkah-langkah berikutnya," ujarnya.
Dia berharap, seminar tersebut bisa terlaksana paling lama pertengahan tahun 2018.
Sebelumnya seribu rumah gadang Solok Selatan juga sudah dinobatkan sebagai kampung adat terpopuler pada ajang Anugerah Pesona Indonesia. ***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017