Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, mengimbau peserta Program Keluarga Berencana atau akseptor baru, menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Rejang Lebong, Muradi di Rejang Lebong, Selasa.

Muradi yang didampingi Sekretaris DP3A-PPKB Nunung Trimulyanti, mengatakan penerapan MKJP bertujuan untuk menghindari kegagalan program KB yang diikuti warga.

"Untuk menghindari kegagalan dalam mengikuti Program KB, kami mengajak calon peserta KB baru untuk menggunakan MKJP yang meliputi penggunaan alat kontrasepsi implant, IUD, MOP dan MOW yang akan menjamin Program KB mereka tidak gagal," katanya.

Penggunaan MKJP tersebut, kata dia, merupakan program pemerintah pusat yang tujuannya warga yang sudah mengikuti program KB tidak gagal, karena alat kotrasepsi yang digunakan sifatnya permanen dengan lama pemakaian hingga beberapa tahun ke depan, bukan alat kontrasepsi yang bersifat sementara.

Dengan mengikuti MKJP itu kalangan peserta KB bisa mengatur jarak kelahiran anak-anak mereka dan program itu juga akan aman bagi mereka, karena tidak perlu khawatir akan terjadi kehamilan yang tidak dikehendaki.

Sementara itu perkembangan peserta KB dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong selama 2017, kata dia, berdasarkan data yang sudah direkapitulasi sampai akhir November, jumlah peserta KB aktif mencapai 34.962 akseptor.

Para peserta KB aktif yang ada di Rejang Lebong, kata dia, dari tujuh macam metode kontrasepsi terbanyak adalah KB suntik yang jumlahnya mencapai 19.771 akseptor atau 56,55 persen. Selanjutnya ialah penggunaan implan sebanyak 6.352 akseptor (18,17 persen), penggunaan pil KB sebanyak 6.155 akseptor atau 17,60 persen.

Sedangkan yang lainnya ialah penggunaan alat kontrasepsi jenis kondom sebanyak 1.204 akseptor (3,44 persen), pengguna IUD sebanyak 1.017 aksepntor atau 2,91 persen, serta pengguna medis operasi wanita (MOW) sebanyak 373 akseptor atau 1,07 persen dan peserta dengan medis operasi pria (MOP) sebanyak 90 akseptor (0,26 persen).***4***

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018