Lubuklinggau (ANTARA Bengkulu) - Kebutuhan telur ayam untuk masyarakat Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan, saat ini masih didatangkan dari Medan, Sumatera Utara.
"Rata-rata agen telur di Kota Lubuklinggau, saat ini dipasok oleh pengusaha peternakan ayam yang berasal dari Kota Medan, dengan rata-rata pasokan per hari dua truk atau mencapai 15.000/hari," kata Aswadi alias Cit, pimpinan Usaha Dagang (UD) Delima, salah satu agen telur setempat di Kota Lubuklinggau, Kamis.
Telur ayam broiler yang dipasarkan di Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas tersebut, kata dia, guna memenuhi kebutuhan pedagang telur di dua daerah itu.
Ia mengatakan, guna memastikan stok gudang mereka mencukupi, beberapa agen di daerah itu juga mulai memasok telur dari Padang, mengingat pasokan dari Kota Medan sangat terbatas.
Terkait dengan harga jual telur ayam saat ini, para agen mematok harga jual per "karpet" (30 butir) sebesar Rp30.000 atau mengalami kenaikan Rp3.000/karpet dibandingkan dengan sebelumnya.
Ia mengatakan, kenaikan harga itu karena mulai menipisnya stok barang di gudang agen telur dengan terbatasnya pasokan barang.
Kendati permintaan masyarakat kedua daerah baru menunjukkan peningkatan yang sedikit, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya atau mendekati Lebaran, katanya, permintaan kebutuhan telur di agen miliknya per minggu mencapai tiga truk atau sebanyak 27.000 butir.
Seorang pedagang pengecer telur di kawasan Pasar Inpres Lubuklinggau, Dadang (45), mengatakan, selama beberapa hari terakhir harga jual telur di tingkat pengecer mulai menunjukkan peningkatan.
"Harga jual di tingkat pedagang pengecer saat ini mulai naik dari Rp29.000/karpet` menjadi Rp31.000 hingga Rp32.000/karpet, kami terpaksa menaikkan harga jualnya karena di tingkatan agen sudah naik duluan," katanya.
Dia berharap, harga jual telur tersebut tidak terus naik dan tetap bertahan di kisaran Rp32.000/karpet.
"Karena jika lebih dari itu maka modal usaha mereka akan bertambah dan memberatkan pelanggannya," katanya.(nmd)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Rata-rata agen telur di Kota Lubuklinggau, saat ini dipasok oleh pengusaha peternakan ayam yang berasal dari Kota Medan, dengan rata-rata pasokan per hari dua truk atau mencapai 15.000/hari," kata Aswadi alias Cit, pimpinan Usaha Dagang (UD) Delima, salah satu agen telur setempat di Kota Lubuklinggau, Kamis.
Telur ayam broiler yang dipasarkan di Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas tersebut, kata dia, guna memenuhi kebutuhan pedagang telur di dua daerah itu.
Ia mengatakan, guna memastikan stok gudang mereka mencukupi, beberapa agen di daerah itu juga mulai memasok telur dari Padang, mengingat pasokan dari Kota Medan sangat terbatas.
Terkait dengan harga jual telur ayam saat ini, para agen mematok harga jual per "karpet" (30 butir) sebesar Rp30.000 atau mengalami kenaikan Rp3.000/karpet dibandingkan dengan sebelumnya.
Ia mengatakan, kenaikan harga itu karena mulai menipisnya stok barang di gudang agen telur dengan terbatasnya pasokan barang.
Kendati permintaan masyarakat kedua daerah baru menunjukkan peningkatan yang sedikit, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya atau mendekati Lebaran, katanya, permintaan kebutuhan telur di agen miliknya per minggu mencapai tiga truk atau sebanyak 27.000 butir.
Seorang pedagang pengecer telur di kawasan Pasar Inpres Lubuklinggau, Dadang (45), mengatakan, selama beberapa hari terakhir harga jual telur di tingkat pengecer mulai menunjukkan peningkatan.
"Harga jual di tingkat pedagang pengecer saat ini mulai naik dari Rp29.000/karpet` menjadi Rp31.000 hingga Rp32.000/karpet, kami terpaksa menaikkan harga jualnya karena di tingkatan agen sudah naik duluan," katanya.
Dia berharap, harga jual telur tersebut tidak terus naik dan tetap bertahan di kisaran Rp32.000/karpet.
"Karena jika lebih dari itu maka modal usaha mereka akan bertambah dan memberatkan pelanggannya," katanya.(nmd)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012