Singapura (Antaranews Bengkulu) - Wakil Tetap RI untuk ASEAN Ade Padmo Sarwono mengatakan sepuluh negara anggota ASEAN menyetujui keanggotaan Timor Leste, namun prosesnya masih membutuhkan waktu.

"Pada prinsipnya tidak ada yang keberatan, secara politis tidak ada keberatan, Singapura juga secara politis mendukung," kata Ade di Singapura, Kamis.

Sejak Timor Leste menyatakan keinginan untuk menjadi anggota ASEAN pada 2011, Singapura dikenal sebagai negara anggota yang paling keras mengkritisi kesiapan negara yang baru melepaskan diri Indonesia pada 2002 itu.

"Masalahnya adalah 'practical economy' karena ini memang berat, ya, ASEAN punya berbagai pertemuan yang harus dihadiri juga 'share-cost' yang harus ditanggung masing-masing anggota," tutur dia.

Pembahasan keanggotaan Timor Leste telah menjadi agenda rutin sejak negara tersebut mencalonkan diri pada 2011, saat Indonesia menjadi ketua ASEAN.

Dalam Pertemuan Pejabat Senior (SOM) ASEAN di Singapura, Kamis, juga dibahas rencana pengiriman tim penilaian ("assestment team") ke Timor Leste untuk melihat kesiapan negara itu di tiga pilar ASEAN, yakni politik dan keamanan, ekonomi dan sosial-budaya.

"Hasil dari 'assessment' tiga pilar ini akan dilaporkan kepada para menteri dalam proses selanjutnya," ujar Ade.

Selain masalah kesiapan di tiga pilar ASEAN, Ade menunjukkan hambatan lain bagi Timor Leste untuk menjadi anggota perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara adalah syarat memiliki kedutaan besar di semua negara ASEAN.

"Bagaimana jadi anggota kalau tidak punya perwakilan, 'kan susah. Ini realitas yang sering jadi argumen, tapi kita yakinlah Timor Leste mampu penuhi secara bertahap," imbuhnya.

SOM ASEAN menjadi salah satu rangkaian pertemuan sebelum Konferenai Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-32 di Singapura, 25-28 April 2018.

Pewarta: Azizah Fitriyanti

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018