Kaur (Antaranews Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, berfokus melakukan pengembangan tiga destinasi wisata bahari guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah tersebut.
Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kaur, Exa Vero Renggi di Kaur, Senin, mengatakan fokus pengembangan ketiga destinasi tersebut bukan hanya terkait kawasan yang akan dijadikan lokasi berlibur wisatawan, melaikan seluruh aspek penunjang seperti restoran, penginapan dan toko cinderamata.
"Tiga objek wisata bahari yang akan menjadi fokus pengembangan adalah Pantai Laguna, Pantai Danau Kembar dan Pantai Way Hawang. Ketiga destinasi ini memiliki karakteristik yang unik," ujarnya.
Untuk mengembangkan objek wisata di Kabupaten Kaur, sambung Renggi, diperlukan dukungan investasi swasta lantaran anggaran pemerintah daerah belum mampu untuk mendorong terbentuknya iklim industri pariwisata.
"Tahun ini kami hanya mendapat kucuran DAK dari pemerintah pusat sebesar Rp1,3 miliar, sementara objek wisata bahari jumlahnya mencapai 14 kawasan. Investor swasta belum melirik potensi pariwisata Kaur," tambahnya.
Keempat belas objek wisata bahari itu memiliki warna pasir pantai yang beragam seperti krem, merah, abu-abu hingga hitam. Selain itu, spot terumbu karang hingga ganas ombak untuk lokasi olahraga selancar juga tersedia di Kabupaten Kaur.
"Sektor pariwisata memiliki nilai ekonomi yang tinggi sebab dampaknya akan melebar pada industri kuliner, hiburan hingga tatanan sosial dan budaya masyarakat lokal. Pengembangan pariwisata ditujukan untuk membangkitkan ekonomi daerah," imbuhnya.
Meski memiliki banyak objek wisata bahari, Renggi mengaku pertumbuhan jumlah wisatawan di wilayahnya masih relatif rendah yaitu berkisar 30 ribu wisatawan per tahun. Hal ini dikarenakan hambatan akses transportasi.
"Jarak dari Kota Bengkulu, ibukota provinsi menuju Kabupaten Kaur memakan waktu sekitar lima jam perjalanan darat. Situasi ini menyebabkan kunjungan wisatawan belum begitu ramai," ucapnya.
Kecenderungan orang yang semakin menyenangi liburan, berwisata di alam hingga mencicipi kuliner lokal, ungkap Renggi, menjadi sebuah kesempatan yang saat ini sedang dimanfaatkan oleh instansinya dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kaur.
(T.KR-NMD/B/R026/R026) 25-06-2018 14:42:52
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kaur, Exa Vero Renggi di Kaur, Senin, mengatakan fokus pengembangan ketiga destinasi tersebut bukan hanya terkait kawasan yang akan dijadikan lokasi berlibur wisatawan, melaikan seluruh aspek penunjang seperti restoran, penginapan dan toko cinderamata.
"Tiga objek wisata bahari yang akan menjadi fokus pengembangan adalah Pantai Laguna, Pantai Danau Kembar dan Pantai Way Hawang. Ketiga destinasi ini memiliki karakteristik yang unik," ujarnya.
Untuk mengembangkan objek wisata di Kabupaten Kaur, sambung Renggi, diperlukan dukungan investasi swasta lantaran anggaran pemerintah daerah belum mampu untuk mendorong terbentuknya iklim industri pariwisata.
"Tahun ini kami hanya mendapat kucuran DAK dari pemerintah pusat sebesar Rp1,3 miliar, sementara objek wisata bahari jumlahnya mencapai 14 kawasan. Investor swasta belum melirik potensi pariwisata Kaur," tambahnya.
Keempat belas objek wisata bahari itu memiliki warna pasir pantai yang beragam seperti krem, merah, abu-abu hingga hitam. Selain itu, spot terumbu karang hingga ganas ombak untuk lokasi olahraga selancar juga tersedia di Kabupaten Kaur.
"Sektor pariwisata memiliki nilai ekonomi yang tinggi sebab dampaknya akan melebar pada industri kuliner, hiburan hingga tatanan sosial dan budaya masyarakat lokal. Pengembangan pariwisata ditujukan untuk membangkitkan ekonomi daerah," imbuhnya.
Meski memiliki banyak objek wisata bahari, Renggi mengaku pertumbuhan jumlah wisatawan di wilayahnya masih relatif rendah yaitu berkisar 30 ribu wisatawan per tahun. Hal ini dikarenakan hambatan akses transportasi.
"Jarak dari Kota Bengkulu, ibukota provinsi menuju Kabupaten Kaur memakan waktu sekitar lima jam perjalanan darat. Situasi ini menyebabkan kunjungan wisatawan belum begitu ramai," ucapnya.
Kecenderungan orang yang semakin menyenangi liburan, berwisata di alam hingga mencicipi kuliner lokal, ungkap Renggi, menjadi sebuah kesempatan yang saat ini sedang dimanfaatkan oleh instansinya dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kaur.
(T.KR-NMD/B/R026/R026) 25-06-2018 14:42:52
Editor : Riski Maruto
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018