Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mulai membangun bak penampung air untuk tempat pembenihan beberapa jenis ikan yang tidak bisa melakukan pemijahan secara alam di Balai Benih ikan di daerah itu.
"Hari ini titik nol proyek pembangunan bak penampung atau `tandon` untuk tempat pembenihan ikan tersebut," kata Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko Rahmad Hidayat di Mukomuko, Kamis.
Rahmad Hidayat yang juga pejabat pelaksana kegiatan (PPK) pembangunan tandon ini mengatakan anggaran pembangunannya sebesar Rp188 juta yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tahun ini.
Ia menyatakan, meskipun anggaran pembangunannya di bawah Rp200 juta, namun pelaksana kegiatan itu tetap pihak ketiga atau kontraktor pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Pihak ketiga atau kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut diberikan waktu selama tiga bulan untuk menyelesaikan pembangunan bak penampung tersebut.
Terkait dengan fungsi bak penampung air tersebut untuk pembenihan ikan yang tidak bisa pemijahan secara alami seperti ikan patin.
Ia menyebutkan, masih ada beberapa jenis ikan yang ada di BBI daerah itu yang tidak bisa melakukan pemijahan secara alami bisa berkembangbiak.
Selain itu, katanya, bak penampung air tersebut juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber air bagi ikan yang ada di BBI yang kekurangan air pada saat musim kemarau melanda daerah tersebut.
Bak penampung air tersebut berfungsi untuk menyimpan air sehingga BBI di daerah itu tidak kekurangan air pada saat pengeringan air irigasi teknis di Kecamatan Lubuk Pinang.
"Selama ini BBI mengandalkan air yang bersumber dari irigasi teknis di daerah itu untuk membudidayakan ikan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Hari ini titik nol proyek pembangunan bak penampung atau `tandon` untuk tempat pembenihan ikan tersebut," kata Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko Rahmad Hidayat di Mukomuko, Kamis.
Rahmad Hidayat yang juga pejabat pelaksana kegiatan (PPK) pembangunan tandon ini mengatakan anggaran pembangunannya sebesar Rp188 juta yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tahun ini.
Ia menyatakan, meskipun anggaran pembangunannya di bawah Rp200 juta, namun pelaksana kegiatan itu tetap pihak ketiga atau kontraktor pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Pihak ketiga atau kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut diberikan waktu selama tiga bulan untuk menyelesaikan pembangunan bak penampung tersebut.
Terkait dengan fungsi bak penampung air tersebut untuk pembenihan ikan yang tidak bisa pemijahan secara alami seperti ikan patin.
Ia menyebutkan, masih ada beberapa jenis ikan yang ada di BBI daerah itu yang tidak bisa melakukan pemijahan secara alami bisa berkembangbiak.
Selain itu, katanya, bak penampung air tersebut juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber air bagi ikan yang ada di BBI yang kekurangan air pada saat musim kemarau melanda daerah tersebut.
Bak penampung air tersebut berfungsi untuk menyimpan air sehingga BBI di daerah itu tidak kekurangan air pada saat pengeringan air irigasi teknis di Kecamatan Lubuk Pinang.
"Selama ini BBI mengandalkan air yang bersumber dari irigasi teknis di daerah itu untuk membudidayakan ikan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018