Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bengkulu meminta jemaah calon haji (CJH) agar tidak membawa tempoyak, makanan khas dengan bahan fermentasi durian oleh karena berbau tajam.
Kepala Sub Bagian Humas Kemenag Bengkulu, Rolly Gunawan di Bengkulu, Kamis, menyebutkan barang bawaan jemaah yang berbau tajam dilarang dibawa sesuai aturan penerbangan komersial.
"Terkadang ada saja jemaah yang sengaja membawa karena ini makanan khas yang mengingatkan mereka dengan kampung halaman," tambahnya.
Selain itu, jemaah tentunya juga dilarang membawa benda-benda tajam serta peralatan yang bukan merupakan kebutuhan utama sebagai CJH.
"Ada yang membawa pisau atau gunting dengan alasan bercukur, di sana nanti tersedia," tambahnya.
Barang lainnya yang juga tak perlu dibawa CJH, yakni seperti peralatan memasak, kompor, penanak nasi serta barang yang mudah terbakar.
"Ini tidak boleh, kapasitas dan berat barang bawaan jemaah dibatasi sesuai ketentuan, sebaiknya tidak dibawa dari pada dikeluarkan petugas saat pemeriksaan di asrama haji nanti," jelas dia.
CJH kelompok terbang pertama sampai di Embarkasi Haji Antara Bengkulu pada 22 Juli 2018, dan langsung diterbangkan ke Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatera Barat.
"Jumlah keseluruhan CJH Bengkulu yang akan diberangkatkan pada penyelenggaraan 2018 ini berjumlah 1.458 orang," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
Kepala Sub Bagian Humas Kemenag Bengkulu, Rolly Gunawan di Bengkulu, Kamis, menyebutkan barang bawaan jemaah yang berbau tajam dilarang dibawa sesuai aturan penerbangan komersial.
"Terkadang ada saja jemaah yang sengaja membawa karena ini makanan khas yang mengingatkan mereka dengan kampung halaman," tambahnya.
Selain itu, jemaah tentunya juga dilarang membawa benda-benda tajam serta peralatan yang bukan merupakan kebutuhan utama sebagai CJH.
"Ada yang membawa pisau atau gunting dengan alasan bercukur, di sana nanti tersedia," tambahnya.
Barang lainnya yang juga tak perlu dibawa CJH, yakni seperti peralatan memasak, kompor, penanak nasi serta barang yang mudah terbakar.
"Ini tidak boleh, kapasitas dan berat barang bawaan jemaah dibatasi sesuai ketentuan, sebaiknya tidak dibawa dari pada dikeluarkan petugas saat pemeriksaan di asrama haji nanti," jelas dia.
CJH kelompok terbang pertama sampai di Embarkasi Haji Antara Bengkulu pada 22 Juli 2018, dan langsung diterbangkan ke Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatera Barat.
"Jumlah keseluruhan CJH Bengkulu yang akan diberangkatkan pada penyelenggaraan 2018 ini berjumlah 1.458 orang," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018