Palembang (Antaranews Bengkulu) - Teknologi modifikasi cuaca untuk mendorong terjadinya hujan berupa penyemaian garam di awan semakin digencarkan menjelang Asian Games XVIII guna memastikan tidak terjadi kebakaran hutan selama periode 18 Agustus-2 September 2018.

Danlanud Palembang, Kolonel Pnb HR Sutrisno di Palembang, Jumat, mengatakan Tim Satgas Udara gencar menyemai garam setelah unit pesawat tambahan tiba di Palembang, Senin (30/7).

"Ada dua unit yang digunakan, satu unit pesawat berkapasitas 1 ton garam, dan satu unit lagi milik TNI AU berkapasitas 800 kilogram. Setiap hari, kami melakukan setidaknya dua kali terbang," kata Sutrisno.

Menurutnya, upaya ini cukup membuahkan hasil karena sejak dua hari lalu sudah terjadi hujan di beberapa lokasi meski saat ini sedang puncak kemarau.

"Di Banyuasin, Ogan Komering Ilir dan Palembang sendiri sudah ada hujan. Artinya TMC yang kami lakukan ini berhasil," kata dia.

Ia mengatakan, selama perhelatan Asian Games ini, TMC menjadi salah satu langkah antisipasi yang cukup jitu untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Namun, upaya ini tidak selalu berjalan mulus karena potensi awan juga semakin menipis karena sudah memasuki puncak kemarau.

Oleh karena itu, ketika analisis awan menunjukkan terdapat potensi awan maka tim Satgas Udara langsung bergerak untuk menyemai garam.       

Selain fokus pada TMC, Satgas Udara juga siaga untuk kegiatan water bombing (pembom air) menggunakan beberapa unit pesawat yang saat ini dalam posisi siaga terdapat 10 unit. Kegiatan ini dilakukan segera setelah mendapatkan informasi 'realtime' dari Satgas Darat mengenai keberadaan titik api.

"Sejauh ini informasi dari tim Satgas Darat yang menjadi acuan kami karena data satelit itu ada keterlambatan satu hari. Ketika dapat informasi kami langsung melakukan waterbombing, karena sejauh ini cara inilah yang cukup efektif," kata dia.

Melalui dua aksi yakni TMC dan waterbombing ini, Danlanud optimistis bahwa selama perhelatan Asian Games akan terbebas dari bencana kabut asal.

Hal ini lantaran telah ditetapkannya status siaga merah sejak 20 Juli 2018 sehingga semua Sumber Daya dikerahkan untuk penanganan karhutla. Selain itu adanya tambahan sarana berupa pesawat dan personel TNI juga akan semakin memperkuat tim Satuan Tugas Karhutla Sumsel.

"Kuncinya menjaga di lima kabupaten, yakni Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Banyuasin dan Musi Rawas. Selain itu di desa-desa perbatasan ke Kota Palembang seperti yang ada di Ogan Ilir, karena jika terbakar maka asapnya akan masuk kota," kata dia.

Sumatera Selatan meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian kebakaran hutan dan lahan karena akan menjadi tuan rumah ajang akbar multicabang olahraga Asian Games yang akan akan diikuti 45 negara.

Sumatera Selatan patut waspada karena memiliki 1,4 juta lahan gambut, dan pada puncak kemarau diketahui bersuhu rata-rata 32-34 derajat celcius (suhu ekstrem 35 derajat celcius).

Pada pertengahan Juli lalu, sekitar 200 hektare lahan terbakar di Kabupaten Ogan Komering Ilir selama kurang lebih empat hari. Lalu, pada Rabu (1/8), terdeteksi dua titik api di Muara Medang, Kabupaten Musi Banyuasin dan Sungai Menang Kabupaten OKI. Kedua titik ini sudah berhasil dipadamkan Kamis (2/8), melalui water bombing.

Pewarta: Dolly Rosana

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018