Jakarta (Antaranews Bengkulu) - Puluhan anggota klub motor C70 menyalurkan bantuannya ke Posko Bantuan Gempa Lombok PKS di Sambelia, Lombok Timur, Senin.

"Mereka (anggota klub motor) sekitar dua puluh orang, datang ke Posko kita dengan membawa bahan-bahan pokok, seperti beras dan mi instan yang disimpan dijok-jok sepeda motor mereka. Selain itu juga, mereka membawa makanan ringan," kata Sekretaris Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP PKS Asep Teguh Firmansyah, dalam rilis PKS, Senin.

Menurut Asep Teguh Firmansyah, salah satu anggota klub motor yang menamakan dirinya sebagai C70 itu menyatakan kepercayaannya bahwa Posko PKS akan dapat menyalurkan bantuan secara amanah kepada para korban.

Asep Teguh menyatakan, PKS segera menambah jumlah personil relawan untuk turun membantu korban gempa Lombok.

"Ketika gempa kemarin, kami sedang berada bersama warga di Desa Sambi Jengkel, Lombok Utara. Saya menyaksikan sendiri para warga yang ketakutan, mereka semua berkumpul di daratan tinggi karena ada informasi tsunami, kita akan menambah jumlah relawan dan bantuan," tuturnya.

Para relawan tersebut, menurut Teguh, akan fokus pada masalah evakuasi dan penanganan fase kegawatdaruratan, mengingat masih adanya korban yang terjebak reruntuhan bangunan dan korban luka-luka yang belum ditangani.

Kader, lanjutnya, sudah bergerak membantu dari pekan lalu sejak gempa pertama, karena hal itu adalah hari ke delapan pihaknya untuk membantu masyarakat Lombok. "Pasca gempa besar yang terjadi kemarin, kami masih memprioritaskan pada evakuasi dan penanganan fase kegawatdaruratan pada korban meninggal, luka-luka dan yang hilang atau terjebak di bawah reruntuhan," terang Teguh.

Kekuatan gempa 7.0 skala richter (SR) ini juga menyebabkan ratusan bangunan dan rumah penduduk roboh, sehingga mengakibatkan banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal.

Ia juga mengemukakan, selain penanganan pada korban secara langsung, fokus juga akan dilakukan pada pendirian hunian sementara untuk para warga karena kondisinya banyak rumah rusak, sekolah rusak, sehingga semalam kondisi warga dinilai sangat memprihatinkan, sehingga harus berkumpul di tanah lapang. 

Pewarta: Muhammad Razi Rahman

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018