Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Lima kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu memaksimalkan pemanfaatan pekarangan untuk mewujudkan ketahanan pangan keluarga.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu Muslih mengatakan lima kabupaten dan kota tersebut yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara dan Rejang Lebong. "Pencanangan sudah dilakukan oleh Plt Gubernur Bengkulu di Desa Bukit Peninjauan Kabupaten Seluma," katanya di Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan pemanfaatan pekarangan rumah oleh 20 rumah tangga di desa itu dengan luas lahan mencapai 1,7 hektare. Pemanfaatan pekarangan melalui kelompok yang beranggotakan 20 rumah tangga akan dibantu dana Rp5 juta per kelompok.
"Dana itu untuk membangun pagar pekarangan dan biaya pengolahan pekarangan yang sebagian besar ditanami sayur mayur dan bumbu masak," tambahnya. Selain sayur mayur dan bumbu masak, tanaman buah-buahan dan tanaman obat keluarga juga dikembangkan melalui program tersebut.
Muslih mengatakan hasil kajian Badan Ketahanan Pangan, pemanfaatan pekarangan dapat memangkas pengeluaran rumah tangga antara Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per hari. Jika dikalkulasikan selama satu bulan dapat menghemat pengeluaran hingga Rp600 ribu.
"Dana yang dihemat cukup besar dan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya," tambahnya.
Program ini kata dia juga akan dilanjutkan ke lima kabupaten lainnya yakni Mukomuko, Kaur, Kepahiang, Lebong dan Bengkulu Selatan.
Tujuannya kata dia, agar masyarakat tidak terjebak dalam pola hidup konsumtif tapi lebih produktif.
"Karena semua yang ditanam bisa tumbuh dan menghemat pengeluaran dan menciptakan ketahanan pangan keluarga," katanya.(rni)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu Muslih mengatakan lima kabupaten dan kota tersebut yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara dan Rejang Lebong. "Pencanangan sudah dilakukan oleh Plt Gubernur Bengkulu di Desa Bukit Peninjauan Kabupaten Seluma," katanya di Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan pemanfaatan pekarangan rumah oleh 20 rumah tangga di desa itu dengan luas lahan mencapai 1,7 hektare. Pemanfaatan pekarangan melalui kelompok yang beranggotakan 20 rumah tangga akan dibantu dana Rp5 juta per kelompok.
"Dana itu untuk membangun pagar pekarangan dan biaya pengolahan pekarangan yang sebagian besar ditanami sayur mayur dan bumbu masak," tambahnya. Selain sayur mayur dan bumbu masak, tanaman buah-buahan dan tanaman obat keluarga juga dikembangkan melalui program tersebut.
Muslih mengatakan hasil kajian Badan Ketahanan Pangan, pemanfaatan pekarangan dapat memangkas pengeluaran rumah tangga antara Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per hari. Jika dikalkulasikan selama satu bulan dapat menghemat pengeluaran hingga Rp600 ribu.
"Dana yang dihemat cukup besar dan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya," tambahnya.
Program ini kata dia juga akan dilanjutkan ke lima kabupaten lainnya yakni Mukomuko, Kaur, Kepahiang, Lebong dan Bengkulu Selatan.
Tujuannya kata dia, agar masyarakat tidak terjebak dalam pola hidup konsumtif tapi lebih produktif.
"Karena semua yang ditanam bisa tumbuh dan menghemat pengeluaran dan menciptakan ketahanan pangan keluarga," katanya.(rni)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012